KESOMBONGAN dan pembangkangan berbuntut pengusiran iblis dari surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ini terjadi karena ia menolak perintah bersujud kepada Nabi Adam bersama para malaikat.
Allah mengeluarkan iblis dari surga adalah bentuk perintah yang bersifat takdir. Artinya perintah ini tidak bisa ditolak meskipun iblis sering tidak mau taat.
Dalam surah al-A’raf ayat 13, Allah berfirmah:
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
“Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”
Pengusiaran Allah atas iblis ini sekaligus menjadi larangan bagi iblis untuk tidak datang, tidak menetap, dan tidak juga untuk sekedar melewati surga.
Baca Juga: Iblis juga Menjebak Orang yang Baca Al-Quran
Kesombongan yang Berbuntut Pengusiran Iblis dari Surga
Tidak seperti sebelumnya, Iblis bisa menolak untuk sujud kepada Adam. Pengusiran Allah ini tidak bisa diabaikannya.
Saat perintah Allah untuk sujud kepada Adam, iblis membandingkan dirinya dengan Adam. Ia berpendapat bahwa dirinya lebih terhormat daripada Adam, karena ia diciptakan dari api sedang Adam dari tanah.
Perbandingan yang dilakukan iblis ini jika diamati sangatlah buruk. Ibnu Katsir mengatakan bahwa tanah lebih banyak memberi manfaat dibandingkan api.
Tanah itu kokoh, memberi pertumbuhan, dijadikan tempat tinggal beberapa makhluk, dapat dibentuk untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Sedangkan api bersifat membakar, ringan, cepat menyambar dan membakar lainnya.
Adam juga memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya diciptakan langsung melalui tangan-Nya, ditiupkan langsung ruh ciptaan-Nya, diberikan ilmu serta pengajaran langsung dari Allah, dan para malaikat bersujud kepadanya.
Meskipun begitu iblis tetap dalam kesombongannya dan bersikukuh untuk tidak sujud kepada Adam.
Sebaliknya ia justru mengatakan kepada Allah sesuatu yang lebih buruk dari penolakannya sujud kepada Adam, yaitu ia hendak menyesatkan anak keturunan Adam di muka bumi.
Demikianlah sifat sombong selalu menutupi kebenaran yang sesungguhnya. [Ln]