SEPERTI apa kisah Abdullah bin Umar yang tidak melupakan jasa orang lain? Suatu ketika, Abdullah bin Umar memberikan penghormatan kepada seorang lelaki asing di sebuah masjid.
Hal tersebut dilakukan setelah Abdullah mengetahui kalau lelaki itu bernama Hajaj bin Aiman bin Ummu Aiman.
Baca Juga: Menjadi Abdullah bin Umar, Anak dari Umar bin Khattab ra.
Kisah Abdullah bin Umar yang Tidak Melupakan Jasa Orang lain
Orang-orang yang berada di masjid pun terheran. Kenapa orang ternama seperti Abdullah bin Umar memberikan penghormatan kepada orang yang namanya tak begitu banyak dikenal orang dan terlihat biasa-biasa saja.
Abdullah mengatakan, “Lelaki itu adalah cucu dari Ummu Aiman (orang yang begitu berjasa kepada Rasulullah).
Kalau saja Rasul masih hidup, tentu Rasulullah akan mencintai orang itu, sebagaimana Rasul mencintai dan menghormati Ummu Aiman.”
Apa yang dilakukan Abdullah bin Umar merupakan cerminan dengan apa yang dilakukan ayahnya, Umar bin Khaththab r.a. Sepeninggal Rasulullah.
Abu Bakar dan Umar selalu mengunjungi Ummu Aiman, sebagaimana Rasulullah melakukan hal itu semasa hidupnya.
Wanita berkulit hitam keturunan benua Afrika ini begitu mulia bukan karena kekayaannya, ilmunya, atau pun jabatannya.
Barakah binti Tsa’labah atau Ummu Aiman menjadi sangat mulia karena jasanya yang begitu besar terhadap kehidupan Rasulullah.
Dialah wanita yang paling lama menemani, menyaksikan, mengurus, melayani, melindungi, dan melakukan begitu banyak hal terhadap diri Nabi dari sahabat mana pun saat itu.
Sejak Rasul masih balita, Ummu Aimanlah yang mengasuh Nabi. Begitu pun ketika ibunda Rasul, Aminah binti Wahab meninggal dunia saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekah, Ummu Aimanlah yang melindungi Rasul dan membawa Rasul yang masih berusia 5 tahun untuk kembali ke Mekah.
Padahal, usia Ummu Aiman waktu itu masih remaja. Dengan keberaniannya, ia berhasil menyelamatkan Rasul seorang diri dari kejaran petinggi Yahudi Madinah yang berniat akan membunuh Nabi terakhir.
Ummu Aimanlah yang menenangkan Nabi ketika menangis saat ibunya meninggal dunia. Begitu pun ketika kakek beliau saw. meninggal dunia saat beliau berusia 8 tahun.
Ummu Aiman kembali menenangkan Rasul ketika menangis di balik tempat tidur Abdul Muthalib.
Ummu Aimanlah yang tiba-tiba menjadi ibu, pengasuh, sekaligus teman bermain Rasul ketika ayah, ibu, dan kakek Rasulullah saw. meninggal dunia.
Ia pula wanita yang hampir tak pernah absen dalam jihad-jihad yang dilakukan Rasulullah saw. untuk memberikan pelayanan kepada Nabi dan perawatan kepada mujahidin yang terluka.
Ia sudah bersama Rasul ketika beliau saw. masih balita, dan masih hidup di saat Rasulullah saw. meninggal dunia. Isteri dari Zaid bin Haritsah dan ibu dari Usamah ini meninggal dunia setelah sekitar 5 bulan Rasul meninggal.
…
Sebuah penghormatan kepada orang yang begitu berjasa kepada Rasulullah telah dilakukan Abu Bakar dan Umar, walaupun Rasul sudah tidak ada.
Begitu pun yang dilakukan putra Umar, Abdullah bin Umar kepada keturunan dari Ummu Aiman.
Hormati dan balaslah jasa orang yang telah berjasa kepada orang yang kita hormati, dan wariskanlah melalui orang-orang setelah kita. Begitulah teladan mulia dari orang-orang mulia. [muhammad nuh/Cms]