ChanelMuslim.com – Kisah mengenai Imam Syafii sangat menarik untuk dicermati. Ulama besar yang mazhab-nya menjadi acuan muslimin ini ternyata memiliki tiga kebiasaan saat malam yang tak banyak orang mengetahuinya.
Diceritakana, pada suatu hari, Imam Syafi’i mengunjungi kediaman Imam Ahmad bin Hanbal. Setelah keduanya menyantap makan malam, Imam Syafi’i kemudian berbaring di kamar yang telah disediakan.
Keesokan harinya, putri Imam Ahmad bertanya kepada ayahnya,
“Ayah, apakah orang itu adalah Imam Syafi’i yang sering Ayah ceritakan?”
“Iya betul, putriku.”
“Aku mengamati tamu ayah itu sejak tadi malam, ada tiga hal yang aku perhatikan. Pertama, ketika kita hidangkan makanan dia makan banyak sekali.
“Kedua, saat masuk kamar tamu dia hanya tidur, tidak melaksanakan shalat malam sama sekali. Dan ketiga, waktu sholat shubuh dia sholat berjamaah bersama kita tanpa berwudhu.”
Putri Imam Ahmad itu merasa heran dan ganjil, ayahnya sering menceritakan kesalehan dan keagungan Imam Syafi’i. Namun setelah menyaksikan sendiri, persepsinya terhadap Imam Syafi’i berubah 180 derajat.
Baca Juga: Inilah Imam Syafii Indonesia, Hafal Alquran di Usia 8 Tahun
Imam Syafii dan Tiga Kebiasaan saat Malam
Imam Ahmad hanya diam saja mendengarkan penuturan putrinya. Pada waktu berhadapan dengan Imam Syafi’i, Imam Ahmad menanyakan tiga hal yang disinggung putrinya. Dengan tenang, Imam Syafi’i menjawab,
“Aku makan banyak sekali karena aku tahu betul makanan yang kalian hidangkan adalah makanan dari harta yang halal. Anda adalah orang yang dermawan.
طعام الكريم دواء وطعام البخيل داء
Makanan dari orang dermawan adalah obat. Sedangkan makanan dari orang bakhil adalah penyakit.
Aku makan banyak bukan untuk mencari kenyang, tapi karena ingin mengobati penyakitku dengan makanan darimu.
Aku tidak shalat malam, karena saat aku merebahkan badanku untuk tidur, aku melihat seolah di depanku ada al quran dan hadits.
Allah memberikan petunjuk kepadaku menyelesaikan 72 masalah fiqih yang kuharapkan bisa bermanfaat untuk umat Islam. Sehingga malam itu aku tidak punya kesempatan untuk sholat malam.
Sedangkan aku shalat Shubuh bersama kalian tanpa berwudhu karena aku belum tidur. Sepanjang malam aku begadang. Sehingga aku sholat Shubuh bersama kalian dengan wudhunya shalat Isya.”
Mengetahui hal itu, putri imam Ahmad hanya termenung menyadari kekhilafannya.
Cerita ini dituliskan oleh seseorang yang teringat akan kisah yang mirip dan dialami juga oleh Habib Muhammad Ali Basyaiban. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.[ind]