Chanelmuslim.com – Bencana dan segala keburukan yang terjadi hakikatnya adalah atas kehendak Allah swt. Meski seperti saat ini BMKG dapat memprediksi cuaca dan kemungkinan akan adanya bencana alam seperti banjir atau gempa atau meletusnya gunung merapi, tetapi tidak ada yang dapat memprediksinya secara tepat.
Baca Juga: Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB Serahkan Bantuan Korban Bencana Alam Di NTT & NTB
Tidak Ada yang Dapat Mencegah Bencana Kecuali Allah
Dari Abdullah bin Abbas Ra., beliau berkata, “pernah saya berada di belakang Nabi Saw., lalu beliau bersabda, ‘Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara : jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan akan selalu di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah: jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikit pun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu; dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR Tirmizi, Hasan Shahih)
Allah swt. menegaskan kembali kekuasaan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan suatu kemudaratan yang ditimpakan Allah kepada seseorang, kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, dukacita, kehinaan dan sebagainya yang mengakibatkan penderitaan manusia, baik lahir maupun batin. Maka bukanlah berhala-berhala, dukun-dukun, atau pelindung lainnya selain Allah yang acapkali dipandang oleh orang musyrik yang dapat menghilangkan kemudaratan tersebut.
Tidak ada seorang pun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan, dan sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan, baik lahir maupun batin. Allah berkuasa memelihara kebaikan itu agar seseorang tetap sebagaimana yang dikehendaki-Nya.
Nabi Muhammad Saw. setiap habis shalat lima waktu membaca doa, “Ya Allah, tak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan, tak ada yang memberi apa yang Engkau cegah, dan tidak memberi manfaat segala kesungguhan orang yang bersungguh-sungguh terhadap kehendak-Mu.” (HR Bukhari)
Ini adalah penjabaran dari Quran Surat Al-An’am 17 :
Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat ini menunjukkan pula bahwa setiap manusia, baik yang menginginkan kebaikan maupun yang menghindari kemudaratan, haruslah meminta pertolongan kepada Allah Swt. semata dengan cara berusaha mengikuti sunnah-Nya yang berlaku di alam ini dengan berdoa sepenuhnya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
Referensi : Alquran cordoba hal. 129-130 (DR. Wahbah Zuhaili, Tafsir Al Munir jilid 7-8, 1998: 157)