ChanelMuslim.com- Tempat yang paling dicintai dan dibenci Allah Subhanahu Wa Taala. Dari AbI Hurairah ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Tempat yang paling dicintai Allah di sebuah negeri adalah masjid-masjidnya; dan tempat yang paling dibenci Allah di sebuah negeri adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)
Oleh : Ustaz Faisal Kunhi MA
Tempat yang Paling Dicintai dan Dibenci Allah
Penjelasan:
1. Masjid menjadi tempat yang paling dicintai karena ia adalah rumah keta’atan, ia juga fondasi dari sebuah ketaqwaan, karenanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, _“Jika engkau melihat seseorang terbiasa pergi ke masjid, maka saksikan ada iman dalam dirinya.” (HR. Ibnu Majah dari Abi Said al Khudri)._
Masjid adalah tempat turunnya rahmat, sebagaimana sabda Rasululullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بينهم ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu di antara rumah-rumah Allâh, mereka membaca Kitabullah dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat akan meliputi mereka; para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh memuji mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.”(HR. Muslim).
2. Pasar menjadi tempat yang dibenci Allah, karena ia tempat kelalaian, kecurangan, ketamakkan dan sumpah yang penuh dusta.
3. Masjid memang tempat yang paling dicintai Allah, tetapi bukan berarti kita harus membangun masjid sebanyak-banyak lalu lalai untuk memakmurkannya. Jika masjid sudah ada di sebuah tempat, maka kita mengalihkan untuk pembangunan jembatan, sekolah atau rumah sakit agar lebih manfaat.
4. Pasar akan menjadi tempat yang dicintai Allah, jika para pedagang di dalamya jujur dan amanah, karena dari pasar, ekonomi umat akan bangkit.
Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih)._Demikian.[Ind/Wld].
Baca Juga : Ar-Rayyan, Pintu Surga Khusus Orang yang Berpuasa