Chanelmuslim.com – Orang-orang yang masuk Islam di hari pembebasan kota Mekah itu disebut thulaqa’. Yaitu, orang-orang yang masuk Islam karena mendapat ampunan Rasulullah saat beliau bersabda, “Pergilah! Kalian semua bebas (thulaqa’).”
Lalu, dari mereka ini, ada yang melaju cepat dengan keikhlasan mereka. Mereka terbang tinggi dengan pengorbanan, ibadah dan kesucian mereka. Sehingga, mereka menempati barisan terdepan dalam jajaran para sahabat, termasuk Suhail bin Amru.
Baca Juga: Perdagangan Yang Menguntungkan dari Suhaib ar-Rumi
Suhail bin Amru yang Membuat Senang Abu Bakar
la telah “didaur ulang” oleh Islam. Semua kemampuannya kemarin dipertajam dan ditambah dengan kemampuan lain. Semua kemampuan itu dipergunakan untuk membela kebenaran, kebaikan dan keimanan.
Orang-orang menyebutnya, “Pemaaf, pemurah, banyak shalat, puasa, bersedekah, membaca Al-Qur’an, dan menangis karena takut kepada Allah.”
Disinilah letak kebesaran Suhail. Meskipun ia masuk Islam baru di hari pembebasan kota Mekah, keislaman dan keimanannya tidak main- main, bahkan menguasai keseluruhan dirinya dan mengantarnya menjadi seorang ahli ibadah, zuhud dan mujahid yang siap berkorban apa saja untuk membela Islam.
Ketika Rasulullah wafat, Suhail tinggal di kota Mekah. Saat berita itu sampai di Mekah, kaum muslimin Mekah gelisah seperti yang dialami oleh kaum muslimin Madinah.
Jika kegelisahan kaum muslimin Madinah diobati oleh Abu Bakar dengan kata-katanya, “Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap hidup dan tidak akan mati. ”
Kita akan keheranan ketika mengetahui bahwa Suhail-lah yang tampil di Mekah, melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Abu Bakar di Madinah.
la mengumpulkan segenap kaum muslimin Mekah, lalu berdiri memukau mereka dengan orasinya yang mantap. la jelaskan bahwa Muhammad itu benar-benar utusan Allah dan bahwa ia tidak wafat kecuali setelah menyampaikan tugasnya dengan sempurna. Kini tinggal kaum musliminlah yang harus melanjutkan jalan hidup yang telah digariskannya.
Tindakan dan orasi Suhail yang didasari iman yang kuat ini berhasil meredam kekacauan yang hampir mencabut keimanan mereka saat mendengar wafatnya Rasulullah.
Hari ini, nubuat Rasulullah terbukti. Bukankah beliau pernah berkata kepada Umar, ketika Umar meminta izin untuk merontokkan gigi Suhail saat Suhail menjadi tawanan Perang Badar, “Jangan! Mudah-mudahan di kemudian hari tindakannya membuatmu senang?”
Nah, pada hari ini, nubuat itu terbukti.
Ketika kaum muslimin di Madinah mendengar tindakan dan orasi Suhail yang mengagumkan di Mekah, yang mengembalikan keimanan kaum muslimin Mekah, Umar bin Khaththab teringat akan nubuat Rasulullah. la tertawa panjang. Hari ini, dua gigi depan Suhail yang dulu ingin dicabutnya, membawa manfaat besar bagi Islam dan kaum muslimin.
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom