SPIRIT talbiyah. Talbiyah adalah lafaz yang agung. Siapapun orang beriman kan bergetar jiwanya saat membacanya atau mendengarnya.
Bisa dibayangkan jika lafaz ini dibaca saat moment ihram dalam ibadah haji atau umrah.
Sunnah membaca talbiyah memang hanya berlaku bagi mereka yang umrah atau haji, tapi spirit yang terkandung dalam talbiyah dapat diraih siapa saja, yang umrah dan haji atau yang tidak.
Bahkan, jika haji dan umrah wajib bagi yang punya harta cukup, spirit talbiyah wajib bagi siapa saja yang beriman, baik hartanya berlimpah ataupun tidak.
Talbiyah berasal dari kata labbaa yulabbii, artinya memenuhi panggilan.
Kata labbaika biasa diucapkan ketika kita sigap memenuhi panggilan seseorang yang kita muliakan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam beberapa riwayat, para sahabat ketika dipanggil Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengatakan “labbaika ya Rasulullah.”
Dalam bahasa kita, kata labbaika dapat dengan sederhana diartikan dengan kata, “Siap!”
Seruan Allah bukan hanya haji dan umrah, tapi semua perintah yang Allah serukan.
Pada titik inilah sebagai orang beriman kita dituntut memiliki spirit talbiyah, yaitu kesiapan seseorang untuk memenuhi setiap seruan dan panggilan Allah Ta’ala.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (QS. Al Anfal: 24).
Baca juga: Faktor yang Mendorong Kamu untuk Membaca Talbiyah
Spirit Talbiyah
Dengan spirit ini, maka keimanan akan hidup dan kehidupan akan nyata terwarnai oleh nilai-nilai keimanan, tidak kalah dari kemuliaan dan keagungan ibadah haji dan umrah itu sendiri.
Sebaliknya, jika ibadah haji dan umrah yang telah dilakukan, bahkan walau berkali-kali, namun spirit talbiyah tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari dengan mengabaikan segala kewajiban dan ringan melakukan kemungkaran, maka haji dan umrahnya tidak dapat membantunya untuk meraih ketinggian derajat di sisi Allah Ta’ala. Wallahu a’lam.
Sumber: Madrasatuna
[Sdz]