SAHABAT Muslim, masa depanmu berada dalam genggaman tanganmu. Jangan kamu gantungkan nasibmu di lidah orang lain.
Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto Wibowo mengingatkan Sahabat untuk tidak mengalihkan tanggung jawab dirimu kepada orang lain. Nasibmu tergantung pada dirimu.
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Ingatlah QS. Ar Rad: 11, bahwa Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu mengubahnya. Apa maknanya?
Maknanya jika kamu ingin sukses maka kamu sendirilah yang harus memperjuangkannya.
Jika kamu hanya berangan-angan saja tanpa ada usaha maka kesuksesan itu tidak akan pernah singgah dalam hidupmu.
Impian itu membutuhkan perjuangan untuk diwujudkan. Impian itu membutuhkan pengorbanan untuk diraih. Jadi kamulah yang menentukan nasibmu sendiri bukan orang lain.
Kadangkala kamu akan menemui seseorang yang menertawakan mimpimu. Kamu akan menemui seseorang yang berkomentar dan membuatmu pesimis.
Kamu akan menjumpai seseorang yang membisikkan dengan halus bahwa mustahil engkau bisa mencapai mimpi itu.
Dalam situasi seperti ini, kegigihanmu sedang diuji. Daya tahan dan komitmenmu sedang digoyang.
Baca Juga: Masa Depan Bayimu, Tergantung Padamu, Ibu!
Masa Depanmu dalam Genggaman Tanganmu
Ketahuilah, jika kamu gagal dan mengikuti sesuai dengan saran mereka, apakah mereka mau bertanggung jawab atas kegagalanmu?
Sama sekali mereka tidak akan mau bertanggung jawab atas kegagalan yang engkau alami. Dirimu sendirilah yang akan bertanggung jawab.
Maka, adakalanya kamu perlu menutup daun telingamu agar engkau tidak mendengar bisikan-bisikan itu. Jika kamu telah yakin dengan mimpimu.
Kamu pun yakin dan tahu cara meraih mimpi itu maka teruslah kejar mimpi itu. Kamu tidak boleh kalah dengan bisikan mereka.
Kamu harus kuat. Jiwa, pikiran, dan fisikmu harus kuat. Jadilah orang yang senantiasa optimis dan yakin atas keputusanmu.
Jangan menjadi orang yang gamang. Jangan jadi pohon yang rapuh yang selalu mengikuti ke mana arah angin menerpanya.
Akan tetapi, jadilah pohon yang kokoh yang tetap tegak berdiri walaupun diterjang sehebat apapun angin yang menggoyangnya.
Kamu harus memiliki jiwa yang kokoh yang tidak mudah terpengaruh apa kata orang.
Ingat, mereka itu tidak bertanggung jawab atas dirimu, namun dirimu sendiri yang bertanggung jawab atas hidupmu sendiri.
Namun bukan berarti kamu selalu menolak mentah-mentah pendapat orang lain. Bukan berarti kamu menjadi egois yang tidak mau menerima saran orang lain. Bukan itu maksudnya.
Saya hanya ingin kamu mampu memilah dengan logika yang benar mana saran yang baik dan bisa diikuti serta mana saran yang buruk yang perlu kamu kubur dalam pikiranmu.
Pandai-pandailah memilah semua masukan dan saran orang lain dan pandai-pandailah memilih keputusan yang terbaik.
Ingat, dirimulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri bukan orang lain, maka jangan gantungkan nasibmu pada orang lain.[ind]