• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 20 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Salah Satu Tanda Anak Durhaka yang Jarang Disadari

September 3, 2022
in Khazanah
Adab Seorang Muslim setiap Selesai Ibadah
85
SHARES
650
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ADA salah satu tanda anak durhaka yang jarang disadari. Oleh sebab itu, kita harus menghindari hal tersebut. Sebagai seorang anak, tentunya kita ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.

Ada sebuah perkataan yang banyak tersebar:

إذا بدأ والداك بمداراتك ، وانتقاء كلماتهم معك خوفًا من انزعاجك وغضبك فاعلم أنك عاق

“Jika kedua orang tuamu ber-mudarah terhadapmu, dan melembutkan perkataan di depanmu, karena khawatir engkau jengkel dan takut akan kemarahanmu, maka ketahuilah kamu adalah anak durhaka.”

Baca Juga: Ciri-Ciri Istri yang Durhaka Pada Suami

Salah Satu Tanda Anak Durhaka yang Jarang Disadari

Redaksi yang lain:

إذا بدأ والديك بتليين الكلام معك في النقاش خوفاً من غضبك فأعلم أنك عاق

“Jika kedua orang tuamu melembutkan perkataan di depanmu ketika berdiskusi denganmu, karena takut akan kemarahanmu, maka ketahuilah kamu adalah anak durhaka.”

Sebagian orang menisbatkan perkataan ini kepada Abdullah bin Mubarak rahimahullah (wafat 181H). Namun kami belum menemukan referensinya, bahkan banyak yang mengingkari penisbatan perkataan ini kepada Abdullah bin Mubarak.

Namun secara makna, perkataan di atas benar. Orang yang terpaksa disikapi dengan lembut dan baik, karena khawatir atau takut akan keburukan dirinya, justru dia adalah orang yang paling buruk.

Sebagaimana hadits dari Ummul Mu’minin Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

أنَّهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ ائْذَنُوا لَهُ فَبِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ أَوْ بِئْسَ أَخُو الْعَشِيرَةِ فَلَمَّا دَخَلَ أَلَانَ لَهُ الْكَلَامَ فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْتَ مَا قُلْتَ ثُمَّ أَلَنْتَ لَهُ فِي الْقَوْلِ فَقَالَ أَيْ عَائِشَةُ إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ تَرَكَهُ أَوْ وَدَعَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ

“Ada seorang lelaki yang ingin bertemu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Maka Nabi bersabda (kepada Aisyah): “Biarkan ia masuk, namun sesungguhnya ia adalah seburuk-buruk anak teman kita atau seburuk-buruk teman.”

Namun ketika lelaki tersebut masuk, Nabi ternyata berkata-kata dengan perkataan yang lembut kepadanya. Maka Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah, engkau tadi mengatakan yang engkau katakan, namun mengapa engkau melembutkan perkataan kepadanya?”

Nabi bersabda: “Wahai Aisyah, manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah yang dijauhi orang-orang atau diwaspadai oleh orang-orang karena khawatir akan keburukan sikapnya“” (HR. Bukhari no. 6131, Muslim no. 2591).

Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berlemah lembut kepada seseorang karena khawatir akan keburukannya.

Orang tersebut bukan menjadi orang yang mulia karena Nabi berlemah lembut kepadanya, justru ia menjadi orang yang paling buruk di sisi Allah.

Demikian juga dari Fadhalah bin Ubaid radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ ؟ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ، وَالْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Maukah aku kabarkan kalian tentang ciri seorang mukmin? Yaitu orang yang orang lain merasa aman dari gangguannya terhadap harta dan jiwanya. Dan muslim, adalah orang yang orang lain merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no.23958, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.549).

Ketika ada orang yang orang lain tidak merasa aman dari gangguannya, bahkan merasa ketakutan dan khawatir, ini indikasi orang tersebut imannya bermasalah. Apalagi jika yang takut kepada dia itu adalah orang tuanya.

Maka jelas, anak yang membuat orang tuanya takut akan keburukannya, takut ketika anaknya marah, ini adalah anak yang paling buruk dan anak durhaka.

Semoga Allah jadikan kita anak-anak yang berbakti kepada orang tua. [Cms]

@fawaid_kangaswad

Tags: Tanda anak durhaka yang jarang disadari
Previous Post

Belajar dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir

Next Post

Untukmu Para Ibu yang Lelah

Next Post
51 Keutamaan Zikir

Untukmu Para Ibu yang Lelah

Antara Kelebihan Atau Kelebay-an Seorang Leader

Orator Kebanggaan Rasulullah dan Islam

Pengorbanan Ayah dan Ibu untuk Anak

Pengorbanan Ayah dan Ibu untuk Anak

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga