APA yang dimaksud rumah berkah Al Arqam bin Abil Arqam? Siapa pun yang pernah belajar Sirah Nabawiyah dan mempelajari kisah kehidupan Rasulullah ﷺ di Makkah, tidak akan asing dengan nama Al Arqam bin Abil Arqam.
Itu lho, sahabat yang rumahnya dijadikan markas dakwah Rasulullah ﷺ dan jadi saksi masuk Islamnya Hamzah serta Umar.
Baca Juga: 14 Sunnah Rumah Tangga yang Sering Dilupakan
Rumah Berkah Al Arqam bin Abil Arqam
Mempelajari Sirah Nabawiyah manfaatnya banyak banget, ada banyak sekali inspirasi hidup Rasul ﷺ dan sahabatnya yang membuat kita sadar bahwa hidup adalah karunia Allah untuk banyak-banyak berkarya.
Alangkah indahnya jadi Al Arqam. Rumahnya jadi banjir berkah karena didatangi hampir setiap hari oleh Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, Utsman, Sa’ad bin Abi Waqqash dan sahabat terjamin surga lainnya.
Betapa senangnya ia, dipilih rumahnya oleh Rasulullah ﷺ sebagai tempat paling strategis untuk markas dakwah. Tak jauh dan tak terlalu dekat. Ia berada di sisi dekat bukit Shafa, hanya beberapa puluh meter saja dari Ka’bah.
Al Arqam bin Abil Arqam adalah anak muda dari keluarga terpandang, Bani Makhzum, satu keluarga besar dengan Abu Jahal.
Hal itu membuat orang-orang Quraisy tidak terlalu curiga bahwa rumahnya dijadikan tempat rapatnya Kaum Muslimin. Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury menulis beberapa sebab dipilihnya rumah Arqam sebagai markas dakwah Kaum Muslimin, “Saat itu keislaman Arqam tak diketahui oleh musyrikin Quraisy. Rumahnya juga berada di lingkungan kekuasaan Abu Jahal.”
Dalam Al Mustadrak karya Al Hakim, terdapat sebuah riwayat dimana rumah Arqam bin Abil Arqam muat maksimalnya hanya untuk 40 orang.
Mereka yang belajar di rumah Arqam ini pulalah yang menyaksikan langsung bagaimana proses Hamzah bin Abdul Muthalib mengikrarkan keislamannya, kemudian 2 pekan setelahnya menjadi saksi Islamnya Umar bin Khattab. Radhiyallahu Anhum ajmain.
Beliau memutuskan masuk Islam di usia yang sangat belia; 16 tahun, dan orang-orang musyrikin tidak akan berpikir bahwa ternyata markas dakwah Sang Nabi ada di rumah anak muda, mereka lebih banyak memata-matai rumah Abu Bakar dan sahabat besar lain.
Arqam terhitung sebagai orang yang pertama-tama masuk Islam, ada yang bilang ke-8 atau ke-12.
Para ahli Sirah tidak banyak menyinggung kisah perjuangan Al Arqam bin Abil Arqam di Madinah, namun semuanya sepakat bahwa Al Arqam adalah seorang sahabat yang mengikuti semua pertempuran besar menemani Rasulullah ﷺ.
Setelah kemenangan di pertempuran Badar, secara khusus Rasulullah memberikan Al Arqam bin Abil Arqam sebilah pedang.
Beliau wafat di Kota suci Madinah di era Kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu Anhu.
Jasanya mewakafkan diri dan rumahnya untuk dakwah akan selalu terkenang oleh setiap kita yang mempelajari sejarah pahlawan-pahlawan. [Cms]
t.me/gensaladin