ChanelMuslim.com – Dalam buku The Fourth Industrial Revolution karya Founder & Excecutive Chairman World Economic Forum, Klaus Schwab, revolusi industri 4.0 tak hanya mengubah apa yang kita lakukan, tetapi juga mengubah siapa diri kita. Hal ini dibuktikan dengan banyak hal yang akan memengaruhi kita.
Baca Juga: Pesan Sambut Ramadhan, Ketum MUI: Momentum Revolusi Diri
Revolusi Industri 4.0 Mengubah Siapa Diri Kita
Contohnya adalah memberi pengaruh terhadap identitas, privasi, pemahaman akan kepemilikan, pola konsumsi, alokasi waktu, pengembangan karier dan keterampilan.
Selain itu, juga berpengaruh dengan interaksi kepada orang lain sampai melestarikan relasi dan koneksi dengan orang lain.
Dikutip dari buku Muslim 4.0 karya Yanuardi Syukur dan Tri Putranto, revolusi industri 4.0 tersusun atas tiga komponen pokok.
1. Internet of things berfungsi mengumpulkan, membagi, serta mengeksekusi data dalam sistemnya sendiri.
2. Big data, kumpulan seluruh data dan analisis secara real time oleh perangkat sistem.
3. Infrastruktur digital yang mampu dan aman untuk menghubungkan semua komponen tersebut.
Tahun 2001, Steven Spielberg membuat film berjudul Artificial Intelligence, film tentang seorang profesor yang menciptakan jenis robot baru yaitu Mecha, robot yang cerdas dan mampu berpikir dan berperasaan seperti halnya manusia.
Selain itu, diceritakan pada awal abad 22 akibat pemanasan global, populasi manusia di dunia makin berkurang.
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bagian ilmu komputer yang menciptakan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti halnya manusia.
Para ahli dari Oxford University memprediksikan bahwa pada 2025, sebanyak 47% jenis pekerjaan di Amerika Serikat akan terotomatisasikan digantikan oleh AI ini.
Bukti AI lebih baik adalah survei yang dilakukan virginia tech, mobil yang dikendarai manusia dalam rentang jarak 1 juta mil mengalami 4.2 kali tabrakan, sedangkan mobil tanpa pengemudi hanya 3.2 tabrakan.
AI juga pernah melakukan diagnosis payudara manusia menggunakan X-ray, hasilnya lebih cepat 30 kali dari dokter dan tingkat akurasinya 99 persen.
Para ahli memprediksi AI mampu mengimbangi dan melakukan aktivitas sesuai kecerdasan manusia akan terjadi pada 70 tahun ke depan.
Satu hal yang tak perlu dikhawatirkan dari AI adalah AI tidak punya sifat dan perangai serta emosi seperti manusia.
Dalam industri berbasis ekonomi digital, kita mengacu pada 3M, yaitu berbahan material mentah yang dihasilkan dari piranti loT, mesin baru yang menggabungkan perangkat keras dan lunak AI, data, dan input manusia serta model bisnis komersial yang menjunjung layanan dan solusi berdasar sistem intelijen.
AI ini menimbulkan banyak pertanyaan.
Akankah robot cerdas menggantikan jenis pekerjaan yang kita geluti?
Akankah perusahaan maju apabila mengaplikasikan sistem online?
Akan menjadi apa perusahaan yang eksis pada periode satu dekade ke depan?
Akankah karier anak kita menjadi lebih baik dibanding kita?
Revolusi industri 4.0 intinya akan menggulung penonton yang hanya pasif melihat, tetapi sebaliknya. Revolusi yang terjadi akan memberikan keberlimpahan bagi yang mampu mendayagunakan secara optimal perangkat cerdas tersebut.
Sahabat Muslim, mari terus meningkatkan kemampuan diri kita di zaman ini. [Cms]