• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Perundingan Kelompok Khalifah Ali dan Mua’wiyah (1)

Juni 24, 2021
in Khazanah
Manusia Kembali kepada Kejahiliyahan dan Penyembahan Berhala

Foto: Pixabay

75
SHARES
577
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com – Abu Musa Al-Asy’ari tidak mau ketinggalan dalam peperangan, saat musuh yang dihadapi adalah orang-orang kafir yang menentang Islam dan berusaha memadamkan cahaya Allah. Namun, jika peperangan yang terjadi adalah antara sesama Muslim, maka ia menjauh dan tidak ingin melibatkan diri.

Sikapnya ini terlihat jelas saat terjadi pertikaian antara Ali dengan Mu’awiyah dan peperangan yang terjadi sesama kelompok muslim saat itu.

Baca Juga: Perundingan Kelompok Khalifah Ali dan Mua’wiyah (2)

Perundingan Kelompok Khalifah Ali dan Mua’wiyah (1)

Membicarakan masalah ini akan mengantarkan kita ke satu peristiwa yang membuat Abu Musa terkenal, yaitu sikapnya dalam Tahkim (perundingan) antara Ali dengan Mu’awiyah. Satu sikap yang sering dijadikan bukti kebaikan hatinya yang berlebihan hingga mudah tertipu oleh lawan.

Sikapnya ini, meskipun sedikit tergesa- gesa dan ceroboh, tetapi membuktikan keagungan tokoh kita ini. Membuktikan kebesaran jiwanya dan sejauh mana keyakinannya terhadap kebenaran.

Berikut pendapatnya dalam perundingan (takhim) antara Ali dan Mu’awiyah; “Memperhatikan adanya peperangan sesama kaum muslimin, setiap kelompok membela pemimpinnya. Mempertimbangkan peperangan yang sudah semakin parah hingga nasib kaum muslimin berada di jurang kehancuran, maka harus diselesaikan dari awal lagi.

Sesungguhnya, perang saudara yang terjadi adalah antara dua kelompok kaum muslimin yang bertikai soal siapa pemimpin sesungguhnya. Karena itu, biarlah Ali mengundurkan diri, begitu juga dengan Mu’awiyah. Setelah itu, biarkan kaum muslimin melakukan syura untuk memilih pemimpin mereka.”

Begitulah jalan keluar yang diusulkan oleh Abu Musa. Benar bahwa Ali telah diangkat menjadi Khalifah secara sah dan benar pula bahwa pembangkangan yang tidak beralasan, tidak boleh dibiarkan mencapai tujuannya menggugurkan kebenaran. Akan tetapi, pertikaian yang terjadi antara Khalifah Ali dengan Mu’awiyah, antara penduduk Irak dan penduduk Syam, menurut Abu Musa, sudah melampaui batas yang memerlukan pemikiran dan solusi yang baru. Pembangkangan Mu’awiyah bukan lagi sekadar pembangkangan. Pembangkangan penduduk Syam bukan lagi sekadar pembangkangan. Pertikaian yang terjadi bukan lagi sekadar perbedaan pendapat. Akan tetapi, sudah berubah menjadi perang saudara yang memakan ribuan korban dari kedua kelompok, dan akan terus berdampak lebih buruk baik Islam dan kaum muslimin.

Bagi Abu Musa, menjauhkan sebab-sebab pertikaian dan peperangan adalah titik tolak untuk mencapai penyelesaian.

Pada mulanya, sesudah menerima rencana Tahkim, Khalifah Ali bermaksud mengangkat Abdullah bin Abbas atau rekan-rekannya yang lain untuk mewakili pihaknya. Akan tetapi, kelompok besar yang berpengaruh di pihaknya dan di pasukannya memaksanya untuk memilih Abu Musa al-Asy’ari. Mereka beralasan karena Abu Musa sejak awal sama sekali tidak terlibat dalam pertikaian antara Ali dengan Mu’awiyah. Bahkan, ia menjauhkan diri dari mereka, setelah tidak berhasil membawa mereka ke meja perundingan dan menghentikan peperangan. Inilah kelebihan Abu Musa yang membuatnya lebih berhak melaksanakan Tahkim.

Ketakwaan, keikhlasan dan kejujuran Abu Musa sama sekali tidak diragukan oleh Khalifah Ali, tetapi ia tahu maksud tertentu pihak lawan dan sejauh mana mereka mengandalkan tipu muslihat dan permainan kata-kata. Sementara Abu Musa, meskipun mempunyai pemahaman dan pengalaman luas, ia membenci tipu muslihat dan permainan kata-kata. la lebih suka berinteraksi dengan orang lain dengan kejujuran, bukan dengan kecerdikannya. Karena itulah, Khalifah Ali khawatir Abu Musa akan teperdaya, dan Tahkim menjadi ajang permainan kata-kata pihak lawan. Akhirnya, permasalahan semakin buruk. (bersambung)

 Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom

Tags: Perundingan Kelompok Khalifah Ali dan Mua’wiyah (1)
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Membuat Sendiri Scrub untuk Bibir

Next Post

Visa Haji Mulai Diproses Sesuai Urutan Kloter

Next Post

Visa Haji Mulai Diproses Sesuai Urutan Kloter

UI Luncurkan Bus Bertenaga Listrik

Kemenpar Resmikan Festival Pesona Sangihe 2016  

  • doa rabithah

    Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1970 shares
    Share 788 Tweet 493
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2993 shares
    Share 1197 Tweet 748
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7360 shares
    Share 2944 Tweet 1840
  • Umumkan Hamil Anak Pertama, Salma Salsabil Tampil Sporty dan Edgy

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4908 shares
    Share 1963 Tweet 1227
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1361 shares
    Share 544 Tweet 340
  • Literasi Jadi Fokus Gebyar PORTADIN Kota Bekasi 2025

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Bakti Wanita kepada Orangtua Setelah Menikah

    518 shares
    Share 207 Tweet 130
  • Sebagai Langkah Strategis, GPC Indonesia Serahkan Jatah Kursinya di Global Sumud Flotilla

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    466 shares
    Share 186 Tweet 117
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga