Chanelmuslim.com- Tatkala orang-orang kafir melihat dengan mata kepala mereka siksaan yang Allah janjikan kepada mereka dan bencana yang mereka alami, mereka membenci diri mereka sendiri serta membenci orang-orang yang mereka cintai dan sahabat-sahabat mereka di kehidupan dunia.
Saat itu, setiap rasa cinta yang tumbuh tanpa asas keimanan berubah menjadi rasa permusuhan. Allah swt. berfirman, “Orang-orang yang saling mengasihi pada hari itu menjadi bermusuhan kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)
Ketika itu juga, para penghuni neraka bertengkar dan menghujat satu sama lain. Para penyembah menghujat sembahan mereka, para pengikut menghujat pemimpin yang diikuti, orang-orang lemah menghujat orang-orang yang memaksa, bahkan orang kafir menghujat anggota badannya sendiri.
a. Pertengkaran para penyembah dengan sembahan mereka.
“Dan neraka ditampakkan kepada orang-orang yang sesat. Dikatakan kepada mereka, ‘Mana sembahan yang dulu kamu sembah selain Allah? Apakah mereka menolong kamu atau menolong diri sendiri?’ Lalu sembahan-sembahan itu dan orang-orang yang sesat dilemparkan kedalam neraka, serta seluruh tentara iblis. Mereka berkata, dan mereka bertengkar di dalam neraka itu, ‘Demi Allah, sesungguhnya kami dahulu berada dalam kesesatan yang jelas, karena kami menyamakan kamu dengan Tuhan semesta alam. Dan yang menyesatkan kami tiada lain orang-orang yang berdosa.” (QS. Asy-Syu’ara : 91-99)
Ada pun hamba-hamba Allah yang saleh dan baik yang dijadikan sembahan padahal mereka tidak tahu atau disembah tanpa kerelaan mereka, seperti para malaikat dan manusia-manusia saleh, mereka terbebas dari para penyembah mereka, serta dari tuduhan dan fitnah para penyembah itu.
Karena, para malaikat tidak meminta dan tidak rela atas penyembahan ini. Yang meminta penyembahan itu adalah jin untuk menyesatkan dan merendahkan manusia. Jadi, orang-orang sesat itu sebenarnya para penyembah jin. Bukan malaikat.
“Dan (ingatlah) akan hari ketika Allah mengumpulkan mereka semua kemudian berfirman kepada para malaikat, ‘Apakah orang-orang ini dahulu menyembah kalian?’ Para malaikat menjawab, ‘Mahasuci Engkau, Engkaulah pelindung kami, bukan mereka. Mereka sebenarnya menyembah jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.” (QS. Saba: 40-41)
Isa bin Maryam pada hari pembalasan terbebas dari orang-orang yang menganggapnya tuhan dan menyembahnya. “Ingatlah ketika Allah berfirman,’Hai Isa putera Maryam apakah engkau mengatakan kepada mereka jadikan aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? Isa menjawab, ‘Mahasuci Engkau aku tidak berani mengatakan apa yang aku tidak berhak mengatakannya. Apabila aku mengatakannya, tentu Engkau mengetahuinya. Engkau tahu apa yang ada pada diriku dan aku tidak tahu apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” (QS. Al-Maidah: 116-117)
Begitulah keadaan sembahan yang tidak rela dijadikan tuhan. Mereka terbebas dari para penyembah mereka. Mereka buktikan bahwa tuduhan para penyembah mereka bohong dan bahwa mereka adalah hamba Allah yang setia.
“Dan ketika orang-orang musyrik melihat yang mereka sekutukan, mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, inilah sekutuan kami yang dahulu kami sembah selain Engkau.’ Sekutuan-sekutuan itu lalu menjawab, ‘Kalian sungguh berdusta.’ Pada hari itu mereka berserah diri kepada Allah dan gugurlah kebohongan para musyrik.” (QS. An-Nahl: 86-87) (mh/bersambung/foto:heavennet)