ChanelMuslim.com – Pada zaman Rasulullah, terdapat pertempuran paling menentukan hancur atau selamatnya manusia di bumi. Saat itu terjadi detik-detik genting Menuju Pertempuran Badar. Pertempuran ini dinamakan sebagai Yaum Al Furqan.
Baca Juga: Sejarah yang Hilang, Pertempuran Djerba
Pertempuran paling Menentukan
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, ada satu pertempuran yang kisahnya abadi dalam Al Qur’an dan dinamakan sebagai hari yang membedakan antara Al Haqq dan Al Bathil.
Pertempuran yang di sana, Rasulullah jadi pemeran utamanya, dan dengan penuh pengharapan, beliau mengangkat tangannya tinggi-tinggi, sampai kain burdahnya terjatuh dari pundaknya.
Dalam fase kritis dan mencekam itu, Rasulullah berdoa penuh ketundukan.
اللهُمَّ إِنَّكَ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلامِ ، فَلا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ أَبَدًا
“Ya Allah, sesungguhnya jika engkau membinasakan pasukan Ahlul Islam ini, maka Engkau tak akan lagi disembah di bumi ini…”
Doa bermakna amat dalam. Sangat serius. Sangat kritis, diucapkan oleh manusia paling taat pada Allah, di tengah generasi terbaik yang memperjuangkan kebenaran, melawan generasi yang dalam hatinya ada bara api keangkuhan untuk melumatkan Islam selama-lamanya.
Dilansir laman ChanelMuslim.com, berkali-kali umat ini terancam punah. Salah satu contohnya adalah dalam perang Badar tersebut. Saat itu, perang ini benar-benar menentukan wujud atau luruhnya risalah Islam. Itulah mengapa Rasul berdoa seperti itu.
Akan tetapi, selalu saja ada kemenangan menakjubkan yang dihasilkan dari pertolongan Allah dan sebaik-baik usaha manusia.
Musuh-musuhnya selalu akan berusaha meruntuhkannya, tetapi pada saat yang sama, mereka sebenarnya sudah meyakini umat Robbani ini akan menjadi aktor utama di akhir cerita peradaban manusia.
Sahabat Muslim, semoga sejarah pertempuran dan doa Rasulullah menjadi inspirasi untuk kita agar tidak lelah berjuang di jalan Allah karena pertolongan Allah itu pasti datang. [Cms]