Chanelmuslim.com – Pencuri yang Diselamatkan oleh Seorang Mufti yang Akan Dicurinya (2)
Setelah pelajaran usai, Syaikh kembali membawaku ke rumahnya. Dengan hangat, ia kembali menggapai tanganku dan mengajakku sarapan pagi. Sarapan yang dihadiri banyak orang-orang. Ia dudukkan aku di sampingnya. Sambil menyantap sarapan beliau bertanya, “Masmuka?” (Siapa namamu?) “Murtadha.” Jawabku.
Aku pun menceritakan kisahku kepadanya. Beliau menanggapi, “Hasanan.. sanu’thika 9.000 Riyal.” (Baik, akan kami berikan 9.000 Riyal untukmu). “Al-mathlub 7.000 Riyal” (Yang dibutuhkan hanya 7.000 Riyal).
Baca Juga: Pencuri yang Diselamatkan oleh Seorang Mufti yang Akan Dicurinya (1)
Pencuri yang Diselamatkan oleh Seorang Mufti yang Akan Dicurinya (2)
Beliau menanggapi, “Sisanya ambillah untukmu. Tetapi jangan kau ulangi lagi perbuatan mencuri itu wahai anakku”. Aku pun mengambil uang itu. Kuucapkan terima kasih kepadanya. Dan kudoakan kebaikan untuknya.
Setelah itu aku pulang ke Pakistan untuk membiayai operasi ibuku. Alhamdulillah ibuku bisa kembali sembuh.
Lima bulan kemudian, aku kembali ke Saudi. Dan langsung menuju Riyadh. Aku mencari Syaikh dan kukunjungi kediamannya. Aku sudah mengenalnya sekarang. Begitu pula beliau, tidak lupa padaku. Beliau bertanya tentang ibuku. Lalu aku berikan kepada beliau 1500 Riyal. Segera beliau bertanya, “Maa hadza?” (Apa ini?) “Al-Baaqi” (Sisanya) jawabku. Lalu beliau berkata, “Huwa laka” (Uang itu untukmu).
Aku kembali mengajukan permintaan kepada Syaikh, “Syaikh, aku ada permintaan”. “Apa itu wahai anakku?” katanya.
“Aku ingin bekerja padamu. Jadi pembantu atau yang lainnya. Aku mohon Syaikh, jangan tolak permintaanku. Semoga Allah senantiasa menjagamu”. Pintaku. “Hasanan” (Baiklah) jawabnya.
Lalu aku pun bekerja di rumah Syaikh hingga beliau rahimahullah wafat.
Salah seorang yang dekat dengan Syaikh mengabarkan kepadaku, “Tahukah engkau, saat kau melompati pagar rumah beliau. Beliau sedang shalat malam dan mendengar suara gaduh di halaman rumahnya. Lalu beliau menekan bel yang biasa ia gunakan untuk membangunkan orang-orang di rumahnya saat-saat shalat wajib saja. Mereka semua terbangun dan merasakan ada suatu kejanggalan. Lalu beliau memberi tahu bahwa ada suara ribut-ribut di halaman. Mereka pun menyampaikannya ke satpam, lalu satpam menelpon polisi. Tanpa menunggu lama mereka pun menangkapmu.
Syaikh pun bertanya apa yang terjadi. Orang-orang di rumahnya mengatakan ada pencuri, dan polisi telah menggelandangnya. Syaikh pun marah, lalu berkata, “Jangan, jangan.. bebaskan dia sekarang dari kantor polisi. Aku yakin dia tidak mencuri kecuali karena sangat terdesak. Kemudian kejadiannya sebagaimana yang sudah engkau ketahui”.
Aku (yang bertanya) berkata kepada sahabatku (yang bercerita), “Sekarang matahari telah terbit (sudah pagi). Seluruh umat ini terasa berat dan menangisi perpisahan dengan beliau. Berdirilah sekarang, marilah kita shalat dua rakaat dan berdoa untuk Syaikh rahimahullah.
—–
Akhlak yang mulia dan budi pekerti luhur itu memang lebih menyentuh daripada untaian kalimat. Nasihat dengan keteladanan lebih mengena daripada ucapan lisan. Itulah yang dipraktikkan oleh seorang ulama Rabbani, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah. Selain menasihati umat dengan lisan dan tulisan, beliau juga membuat hati manusia tunduk dan jiwa-jiwa terketuk dengan keteladanan.
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Dilahirkan di bulan Dzul Hijjah tahun 1330 H, di Kota Riyadh. Syaikh Ibnu Baz terlahir dalam keadaan sehat dan normal. Kemudian pada tahun 1346 H, pandangannya mulai rabun. Dan pada tahun 1350 H, beliau mengalami kebutaan secara total. Abdul Aziz kecil telah menghafalkan Alquran secara sempurna sebelum ia menginjak usia baligh. Beliau adalah seseorang yang memiliki kedalaman ilmu agama dengan berbagai cabang. Orang yang mendengar kajiannya tentang hadits akan mengira bahwa ia adalah ulama hadits, dan ketika ia berbicara tentang akidah orang pun akan mengira ia adalah pakar akidah.
Syaikh Ibnu Baz wafat pada hari Kamis, 27 Muharam 1420 H di usia 80 tahun. Beliau telah menghabiskan umurnya untuk ilmu, belajar, mengajar, berbakti kepada Islam dan kaum muslimin. Semoga Allah memberikan rahmat yang luas kepada beliau. Pemakaman beliau dihadiri oleh ratusan orang yang ingin mendoakannya. (w)
Sumber :
https://kisahmuslim.com/5046-mengenal-syaikh-ibnu-baz-ulama-dari-hijaz.html
https://kisahmuslim.com/4926-mencuri-di-rumah-seorang-mufti.html