Chanelmuslim.com- Di Australia, Islam merupakan agama minoritas. Meski demikian, hidup sebagai muslim di negeri kangguru tersebut bagi keluarga ini merupakan sebuah berkah. Pasangan Brangelina, kisah keluarga muslim Australia yang sukses.
Ini kisah Waleed Aly dan Susan Carland. Pasangan muslim di Melbourne, Australia. Melalui sebuah artikel, majalah Amerika Serikat, OZY, menggambarkan keluarga ini sebagai keluarga yang cerdas, terbuka, menyenangkan, dan lucu.
Di mata rekan-rekannya, Aly dan Carland disebut sebagai pasangan serasi. Mereka bahkan menyebut pasangan ini sebagai “Muslim Brangelina-Brad Pitt dan Angelina Jolie”. Mereka dianggap mirip kecuali gelar Ph.D mereka raih.
Pasangan yang menikah Februari 2002 ini masih muda, rupawan, dan dermawan. Kalau dalam Islam, mereka mungkin menjadi contoh keluarga yang sakinah. Itulah kira-kira istilah yang pas.
Dalam artikel OZY, Rabu 21 Mei 2014, keluarga Aly dan Carland cukup harmonis. Keduanya tak tergantung satu dengan yang lainnya. Keduanya saling menghormati dalam posisi sebagai suami dan istri.
Mereka sukses dalam karier masing-masing. Aly yang berusia 35 tahun sukses sebagai penyiar radio dan televisi. Mulai acara politik, hiburan, hingga olah raga, dia bawakan untuk pendengar dan pemirsa.
Sementara Carland punya kemampuan akademik mumpuni. Perempuan 34 tahun ini kerap diwawancara atau bahkan menulis artikel di media dengan topik feminisme dan Islam.
Meski begitu, bukan berarti hidup mereka tanpa hambatan. Setelah pengeboman Gedung WTC di New York, hidup mereka sama dengan muslim di AS. Hidup di bawah pengawasan ketat. Setiap hari mendapat curiga dari aparat dan tetangga kiri kanan.
“Kami melalui masa-masa di mana merasa di bawah serangan,” tutur Carland. Situasi itu semakin bertambah setelah serangan bom di Bali setahun berikutnya dan di Madrid serta London pada 2004 dan 2005.
“Masa-masa itu intens sampai 2007. Rasanya benar-benar dimata-matai oleh siapa pun,” ucap Aly yang juga keturunan Mesir itu.
Namun muslim di Australia kini telah keluar dari masa-masa itu. Muslim Australia, termasuk Aly dan Carland, bisa lebih kreatif dengan berlalunya masa-masa curiga itu.
“Kami benar-benar telah melalui titik evolusi,” tambah Aly. Kini artis, komedian, atlet, dan akademisi muslim mulai berkembang, khususnya komunitas muslim di Melbourne.
Kini karier Aly sebagai host media juga berkembang. Demikian pula dengan Carland yang semakin sering berbicara di depan publik soal Islam, dia menjadi editor website Scott Stephen, serta di bagian Religion and Ethics ABC Online.
Scott Stephen juga memuji pasangan ini. Menurut dia, Aly dan Carland merupakan pasangan pekerja keras, cerdas, kritis, taat beribadah, dan ramah. “Dia merupakan salah seorang yang berpikiran tajam,” kata Stephen memberikan penilaiannya untuk Aly.
Stephen menambahkan, sebagai host televisi, Aly memiliki analisis yang luar biasa. Analisis politiknya jempolan. Bobot interview Aly juga setara wawancara forensik.
“Kecerdasannya tidak biasa.” Stephens menyebut Aly menjadi idola akademisi muslim Australia. Sebab, “Dia memberi mereka keyakinan bahwa bisa menjadi muslim di muka publik tanpa menjadi subjek yang dicurigai,” tutur Stephens.
Sementara, di tengah kesibukannya, Carland yang merupakan seorang mualaf sedang menyelesaikan program Ph.D. Perempuan yang masuk Islam pada usia 19 tahun ini getol menolak penampilan seksi perempuan.
Kini Carland tengah cuti mengajar studi gender, politik dan sosiologi di Monash University. Dia sementara fokus pada bidang Perempuan Muslim dan Muslim di Australia.
“Dia mampu mengambil cerita perempuan dalam Alquran dan membuatnya bisa diterapkan oleh laki-laki dan perempuan saat ini,” kata Saara Sabbagh, pencipta organisasi perempuan muslim Benevolence Australia.
Sabbagh juga menyebut Carland mampu meyakinkan para sarjana muslimah yang merasa tidak nyaman dengan keyakinan mereka. “Carland kembali membawa penghubung dengan Ilahi bagi muslimah modern. Saya yakin dia akan menjadi perempuan berpengaruh di Australia,” tambah Sabbagh.(ind/dream)