GENGGAM sebelum hilang, menguatkan hubungan dengan orang tua, anak, dan pasangan dalam perspektif Islam.
Hidup sering kali membawa kita ke dalam kesibukan yang membuat kita lupa untuk benar-benar menghargai orang-orang terdekat: orang tua, anak, dan pasangan.
Padahal, Islam mengajarkan kita untuk menjaga hubungan dengan mereka sebagai bagian dari ibadah.
Kalimat bijak “Genggam sebelum hilang, jaga sebelum tiada, dan hargai selagi di sisi” sejalan dengan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan hadits.
Orang Tua: Kunci Ridha Allah
Orang tua adalah pintu keberkahan dan keridhaan Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tua. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
Ayat ini mengingatkan kita akan perjuangan orang tua, terutama ibu, yang telah mengorbankan segalanya untuk membesarkan kita.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebagai anak, kita diajarkan untuk menghormati, mencintai, dan merawat orang tua, terutama di usia senja mereka.
Kisah Uwais al-Qarni, seorang tabi’in yang begitu berbakti kepada ibunya hingga ia tidak sempat menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara langsung, menjadi teladan bahwa ridha orang tua dapat membawa kita kepada ridha Allah.
Anak: Amanah yang Harus Dijaga
Anak adalah titipan Allah yang harus kita jaga dan bimbing dengan penuh kasih sayang.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim: 6).
Ayat ini menunjukkan tanggung jawab orang tua tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan duniawi anak, tetapi juga membimbing mereka ke jalan yang benar.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang ayah adalah pemimpin atas keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kisah Luqman yang mendidik anaknya dengan hikmah dalam Al-Qur’an (QS. Luqman: 13-19) adalah contoh bagaimana kita seharusnya membimbing anak-anak dengan nasihat yang penuh cinta, mengajarkan tauhid, akhlak mulia, dan kebijaksanaan.
Pasangan: Sahabat Sehidup Semati
Dalam Islam, hubungan suami istri bukan hanya tentang cinta, tetapi juga ibadah dan kemitraan. Allah berfirman:
Menguatkan Hubungan dengan Orang Tua, Anak, dan Pasangan dalam Perspektif Islam
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang…” (QS. Ar-Rum: 21).
Pasangan adalah teman seumur hidup yang Allah karuniakan sebagai tempat berbagi suka dan duka.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah teladan sempurna dalam memperlakukan pasangan.
Beliau memanggil Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dengan panggilan sayang, membantu pekerjaan rumah, dan mendengarkan cerita-ceritanya.
Hal ini menunjukkan pentingnya penghargaan dan perhatian dalam hubungan suami istri.
Kisah cinta Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan Khadijah Radhiyallahu ‘Anha juga menjadi bukti bagaimana saling mendukung dapat memperkuat rumah tangga.
Khadijah adalah istri yang selalu mendukung Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam setiap langkah dakwahnya, hingga Rasulullah tetap mengenangnya setelah beliau wafat.
Jangan Menunggu Penyesalan
Hubungan dengan orang tua, anak, dan pasangan sering kali baru kita sadari betapa berharganya setelah mereka tiada.
Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Ada dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh manusia: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Kesehatan dan waktu yang kita miliki bersama orang-orang tercinta adalah anugerah besar.
Jangan biarkan kesibukan duniawi membuat kita lupa untuk menunjukkan kasih sayang kepada mereka.
Baca juga: Surat Al-A`raf Ayat 189, Hadirnya Pasangan Membuat Hati Tenteram
Penyesalan selalu datang terlambat, sementara waktu tidak bisa diulang.
Islam mengajarkan kita untuk menghargai hubungan dengan orang tua, anak, dan pasangan sebagai wujud ketaatan kepada Allah.
Jadikan setiap momen bersama mereka sebagai ladang pahala.
Hargai orang tua sebelum mereka tiada, bimbing anak-anak menuju jalan kebaikan, dan rawat cinta dengan pasangan sebagai ibadah.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang mampu menjaga hubungan ini dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab, sehingga menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah