MENGENAL macam-macam aurat. Makna aurat menurut Syaikh ‘Abdul ‘Azīz al-Tharīfī mengatakan:
Makna asalnya adalah Al-Naqsh (kekurangan) dan Al-Khalal (cacat), yang mana pemiliknya benci jika kekurangannya itu nampak dan tersingkap. Termasuk makna aurat adalah apa-apa yang tidak disukai dilihat manusia baik tidak disukai berdasarkan akal, syariat, dan tradisi.
Jadi, sesuatu yg aib, cacat, kekurangan pada seseorang dan dia malu jika terbuka dan terlihat oleh orang lain, itulah aurat.
Ada pun dalam mazhab Syafi’i didefinisikan:
يقصد بكلمة العورة شرعاً: كل ما يجب ستره أو يحرم النظر إليه
Maksud kata aurat secara syariah adalah semua hal yang wajib ditutup dan haram memandangnya.
Maka, aurat itu sumber munculnya rasa malu bagi seseorang sebab itu adalah aib dan kekurangan dirinya.
Ada dua macam aurat:
1. Al-‘Aurah al-Hissiyah, yaitu aurat pada fisik (anggota badan)
Dalam Syarh Riyādh al-Shālihīn, dijelaskan:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
فالعورة الحسية: هي ما يحرُم النظر إليه؛ كالقُبُل والدُّبُر، وما أشبه ذلك مما هو معروف في الفقه.
Aurah Hissiyah yaitu apa-apa yang haram dilihat, seperti kemaluan, dubur, dan semisalnya. Ini termasuk hal yang sdh dikenal dalam fiqih.
2. Al-‘Aurah al-Ma’nawiyah, yaitu aib dan cacat dalam perkara perkataan, perilaku, atau perangai.
والعورة المعنوية: وهي العيب والسُّوء الخلُقي أو العملي.
Aurat Ma’nawiyah adalah aib dan keburukan, baik dr sisi akhlak atau perilaku.
Kedua jenis aurat ini sama-sama mesti ditutup, kecuali darurat yang mengharuskan untuk membukanya.
Orang lain pun dianjurkan menutup aib saudaranya sesama muslim.
Dalam hadits disebutkan:
Baca juga: Bolehkah Terbuka Aurat Muslimah di Hadapan Wanita Non Muslimah
Mengenal Macam-macam Aurat
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aib dia pada hari kiamat. (HR. Bukhari no. 2442).
Syaikh Ali bin Abdullah al-Namī dalam artikelnya berjudul Aqsamul ‘Aurah mengatakan aurat ada tiga bagian:
1. Mughallazhah (berat), yaitu kemaluan dan dubur, dan sekitarnya.
2. Mutawassithah (pertengahan), yaitu antara pusar sampai lutut.
3. Mukhaffafah (ringan), yaitu selain yang di atas, yang biasa nampak saat di rumah dengan pakaian rumahnya. (Selesai)
Dari ketiga jenis di atas, mahramnya hanya boleh melihat yang mukhaffafah (ringan) seperti kepala, tangan, leher, kaki sampai betis.
Imam Ibnu Qudamah berkata:
ويَجوز للرجل أن يَنظر من ذوات محارمه إلى ما يظهر غالبًا؛ كالرقبة والرأس والكفَّين والقدمين ونحو ذلك، وليس له النظر إلى ما يستُر غالبًا؛ كالصدر والظَّهر ونحوهما
Boleh bagi seseorang laki-laki melihat wanita yang mahramnya pada bagian yang biasa nampak, seperti pundak, kepala, dua telapak tangan, dua telapak kaki, dan semisalnya. Dia tidak berhak melihat bagian yang biasa tertutup seperti dada, punggung, dan semisalnya.
Batasan yang boleh nampak bagi laki-laki mahram adalah batasan yg boleh juga nampak bagi sesama wanita muslimah.[Sdz]
Sumber: Madrasatuna