ChanelMuslim.com – Ghazan Khan adalah seorang mualaf dari bangsa Mongol. Seperti diketahui, bangsa tersebut menjadi salah satu bangsa yang cukup sering berperang dengan umat Islam. Namun, dari sanalah juga lahir seorang tokoh yang membuat kemajuan bagi peradaban Islam.
Baca Juga: Zahir Baibars, Kesatria Penakluk Bangsa Mongolia dan Pasukan Salib
Masuknya Ghazan Khan ke dalam Agama Islam
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, sebuah tulisan yang ditulis oleh Kontributor Gen Saladin, @niswahqonitah, ketika kita membicarakan tentang bangsa Mongol, maka yang terbesit dalam pikiran kita adalah kebengisan mereka dalam memporak-porandakan Negara Abbasiyah yang kemudian menghentikan denyut nadi peradaban Islam di Syam.
Namun, tidak kurang dari setengah abad setelah agresi militer pasukan Hulagu Khan, cicitnya, Ghazan Khan, muncul sebagai Khan yang beragama Muslim, bahkan menjadi orang yang saleh dan banyak mencurahkan waktu, tenaga dan energi untuk menghidupkan kembali kebudayaan Islam.
Hal ini membuktikan, betapa Allah maha membolak-balikkan hati manusia dari kezaliman menuju kemukminan maupun sebaliknya.
Ghazan lahir pada 4 Desember 1271M. Beliau dibesarkan di bawah lingkungan ajaran Budha. Proses masuknya Ghazan menjadi Islam, di antaranya adalah berawal dari jasa Jendral Nawroz yang membantu perjuanganya melawan sepupunya Baydu.
Apabila ia memenangkan melawan Baydu, maka ia akan menerima agama Islam. Keterangan lain menjelaskan perubahan kepercayaan itu terjadi ketika terjadi suatu perjanjian dan sebuah persetujuan pada masa Baydu, antara bangsa Mongol dan kaum Muslim Persia.
Kaum Muslim bersumpah dengan Al-Qur’an dan orang Mongol dengan emas. Dalam pertemuan itu terjadilah dialog antara Nawroz dan Ghazan membahas tentang agama Islam.
Keislaman Ghazan Khan berpengaruh besar dalam Islamisasi dinasti Ilkhan karena beliau menetapkan agama Islam sebagai agama resmi dinasti Ilkhan.
Baca Juga: Buku Bangkit dan Runtuhnya Bangsa Mongol
Mencintai Ilmu Pengetahuan
Dikisahkan bahwa masuk Islamnya Ghazan disertai juga 400.000 orang, termasuk para komandan, wazir, dan prajuritnya, bahkan ada yang menyebutkan 10.000 orang.
Ghazan adalah sosok yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan ketika ia membangun kembali institusi pendidikan meliputi membangun perguruan tinggi untuk madzhab Syafi’i, madrasah, perpustakaan, observartium, dana masjid.
Kemudian, ia juga menata institusi kemiliteran dengan membangun barak tentara dan sebagainya yang sebelumnya telah habis diporak-porandakan oleh pasukan Hulagu Khan.
(Tulisan ini juga mengambil sumber dari Philip K. Hitti. 2018. History Of The Arabs. Jakarta: Zaman.
M Abdul Karim. 2006. “Ghazan Khan; Pemimpin Besar Mongol Islam (Analisis Historis Atas Sistem Pemerintahan Dan Pembaruan).” Millah 5 (2): 307–323.)