MEMPERBAIKI kekeliruan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 135:
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٣٥
Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).
Memperbaiki diri, bertobat atas kesalahan dan kesilapan adalah karakter muttaqin penghuni surga.
Karena sejatinya manusia tidak luput dari kekeliruan dan kekhilafan.
Benarlah sebuah pepatah mengatakan, “Orang baik itu bukanlah orang yang tidak pernah bersalah, tapi orang yang ketika bersalah dia memperbaiki diri.”
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tepat pula sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Seluruh Bani Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya yang banyak kesalahan adalah yang banyak bertobat. (HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah dijaga oleh Allah dari kesalahan (ma’shum) sekalipun senantiasa memohon ampunan.
Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya saya bertobat dalam sehari seratus kali. (HR. Muslim).
Baca juga: Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Memperbaiki Kekeliruan
Manusia yang berdosa, tapi Sang Pencipta senantiasa memanggilnya agar segera kembali ke jalan yang tepat.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ
Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (At-Tahrim:8).
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
Sungguh bertobat itu kepentingannya untuk keselamatan kita di dunia dan terlebih di akhirat.
Karena bila di dunia tidak bertobat, orang yang memiliki segudang pahala ibadah sekalipun kelak bisa berakhir di neraka.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]