SALAH satu amalan yang memiliki faedah luar biasa adalah memberi keringanan kepada orang yang berutang. Tentunya, tidak mudah bagi kita memberikan kemudahan begitu saja kepada orang yang yang memiliki utang kepada kita. Namun, ternyata di sinilah memang keutamaannya.
Baca Juga: Bahaya Tidak Melunasi Utang di Akhirat
Memberi Keringanan kepada Orang yang Berutang
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada orang sebelum kalian yang dihisab dan tidak didapati kebaikan padanya sama sekali. Namun ia adalah orang yang berkecukupan ketika bergaul dengan sesama, ia berikan kemudahan (kelapangan) kepada orang yang susah (dalam hal peminjaman dan pelunasan).
Ia berkata, ‘Allah ‘azza wa jalla berfirman, Kami lebih berhak dalam hal ini daripada dia, maka hapuskanlah kesalahan-kesalahannya.’” (HR. Muslim, dalam Bab Keutamaan Memberikan Tenggang Waktu kepada Yang Susah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada pedagang yang memberikan pinjaman utang pada lainnya. Jika ia melihat orang yang sulit dalam melunasi utang, ia mengatakan kepada pembantunya, ‘Berilah kelapangan baginya dalam berutang (dan melunasinya) semoga Allah memaafkan kesalahan-kesalahan kita.
Akhirnya Allah benar-benar memaafkannya.’” (HR. Bukhari, dalam Bab Siapa yang Memberikan Tenggang Waktu pada Orang yang Susah)
Dalam Syarh Shahih Muslim dijelaskan bahwa maksud ‘tajawuz’ dalam hadits adalah memberikan kemudahan ketika ada yang meminjam dan melunasinya.
Ia siap menerima pengembalian utang walau ada kekurangan sedikit.
Hadits ini juga mendorong kita untuk memberikan tenggang waktu kepada orang yang susah, juga keutamaan menghapus utang baik semua utang atau sebagiannya, dari utang yang jumlahnya banyak maupun sedikit. Demikian keterangan Imam Nawawi.
Hal di atas memang berat apalagi kalau kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak amanat.
Dan kami yakin di antara kita pernah dikhianati oleh orang-orang yang meminjam uang pada kita. Solusinya, terus bersabar, berharap pahala dari Allah, terus mengingatkan dia dengan kata-kata yang santun. Semoga tidak terulang lagi meminjamkan uang padanya. [Cms]
Sumber: Muhammad Abduh Tuasikal (Pengasuh Rumaysho)
t.me/Khazanahmuh