ChanelMuslim.com – Hakikat ilmu bukanlah sekadar pengetahuan atau definisi-definisi yang kita tahu. Makna ilmu lebih dalam daripada itu semua. Kita tidak bisa menyebut sebuah hal sebagai ilmu apabila ada keraguan di dalamnya.
Baca Juga: Gelorakan Spirit Santri; Mempelajari Ilmu Agama (1)
Memahami Hakikat Ilmu
Ilmu itu adalah kunci untuk hidup bahagia dunia dan akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah tentang siapa saja yang ingin bahagia dunia dan akhirat, maka semuanya harus dengan ilmu.
Barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan hidup di dunia, maka harus dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki kebahagiaan di akhirat, maka harus dengan ilmu pula.
Barangsiapa menghendaki kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, maka harus juga dengan ilmu. (H.R. Ath-thabrani)
Hadits di atas menunjukkan betapa utamanya ilmu bisa berperan untuk kebahagiaan kita.
Dikutip dari buku “Islamic Learning : 10 Rahasia Sukses Belajar Pelajar Muslim” yang ditulis oleh Usman Zaki El Tanto, secara terminologis, ulama-ulama besar, seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Abu Umar Yusuf bin Abdil Barr, dan Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa ilmu itu bukanlah sesuatu yang meragukan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa ilmu itu adalah pengetahuan yang didapat dengan mantap atau tidak ada keraguan.
Selain itu, Abu Umar Yusuf bin Abdil Barr mengatakan bahwa ilmu adalah apa yang telah diyakininya dan mengerti.
Kalau dia tidak meyakininya, maka dianggap melakukan perbuatan yang mengikuti tanpa ilmu.
Sementara itu, Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa ilmu itu apa yang telah difirmankan Allah, disabdakan Rasul, dan diucapkan oleh para sahabat. Intinya, ilmu itu bukanlah sesuatu gambaran yang salah.
Baca Juga: Cara Sahabat Nabi Menimba Ilmu di Tengah Kesibukan
Ilmu Menurut Al-Qur’an
Selain perkataan para ulama, dalam surat Al-An’am, ilmu beserta frekuensi kejadiannya disebut sebanyak 43 kali. Hal ini menjadikan surat tersebut adalah yang terbanyak memuat ilmu.
Pada Al-An’am ayat 143, ilmu itu tidak sekadar keterangan atau pengertian. Namun, pengetahuan yang didasarkan pada bukti dan penalaran yang sistematis.
Al-An’am ayat 50, ilmu juga dibuktikan dengan adanya kesaksian pancaindra dengan jalan pembenaran dan pemikiran.
Surat Al-An’am ayat 97, ilmu didapat dengan perhitungan yang matang dan mendalam.
Terakhir, dalam Al-An’am ayat 99, ilmu juga mengandung penjelasan dan uraian yang ilmiah.
Sahabat Muslim, betapa luasnya hakikat ilmu. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa sudah seharusnya kita serius dalam menuntut ilmu.
Kita tidak bisa belajar dengan setengah hati karena kita harus mendalami setiap pengetahuan yang kita pelajari. [Cms]