APAKAH kamu percaya bahwa ada seorang hamba yang masuk surga karena dosa? Ungkapan ini jangan disalahpahami terlebih dahulu sebelum membaca tulisan ini sampai habis.
Sa’iid bin Jubair رحمه الله berkata :
إنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْحَسَنَةَ فَيَدْخُلُ بِهَا النَّارَ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ السَّيِّئَةَ فَيَدْخُلُ بِهَا الْجَنَّةَ يَعْمَلُ الْحَسَنَةَ فَيُعْجَبُ بِهَا وَيَفْتَخِرُ بِهَا حَتَّى تُدْخِلَهُ النَّارَ وَيَعْمَلُ السَّيِّئَةَ فَلَا يَزَالُ خَوْفُهُ مِنْهَا وَتَوْبَتُهُ مِنْهَا حَتَّى تُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya ada seorang hamba di mana ia telah beramal kebaikan namun justru ia Masuk neraka, dan sebaliknya ada pula seorang hamba yang beramal kejelekan tetapi justru ia masuk surga.
Yang beramal kebaikan, ia merasa ujub (Bangga) dengan amalnya, dan ia juga berbangga diri, hingga mengakibatkan ia masuk neraka. Dan sebaliknya yang beramal kejelekan, ia senantiasa takut (akan adzab Allah) dan ia iringi dengan taubat, sehingga membuatnya masuk surga.” (Majmuu’ al-Fataawa X/294).
Baca Juga: Masuk Surga Lewat Jalan Cinta
Masuk Surga karena Dosa
Hasan al-Bashri رحمه الله berkata :
إن الرجل يذنب الذنب فما ينساه، وما يزال متخوفا منه حتى يدخل الجنة
“Sesungguhnya ada orang yang berdosa kemudian tidak melupakannya, dan selalu merasa takut (kepada Allah karenanya) hingga ia pun masuk ke surga.” (Az-Zuhd no. 338 oleh Imam Ahmad)
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Adakalanya hamba berbuat dosa, tetapi justru dia dimasukkan ke dalam surga, dan adakalanya seseorang mengerjakan ketaatan, tetapi justru dia dimasukkan ke neraka. Maka orang-orang bertanya : “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”
Dia berbuat dosa, & seolah-olah dosa itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika berdiri, duduk, serta berjalan dia selalu mengingat akan dosa itu hingga membuat hatinya luluh, dan bertaubat, menyesal & juga memohon ampunan kepada Allah Ta’ala. Kondisi itulah yang menjadi penyebab keselamatannya.
Adapun untuk orang yg berbuat kebaikan, seakan-akan kebaikan itu selalu tampak di hadapan matanya.
Ketika dia sedang duduk, & berdiri ataupun berjalan, maka selalu ingat akan kebaikan itu sehingga telah membuatnya jadi takabur, ujub & merasa mendapat karunia.
Kondisi itu yang jadi penyebab kebinasaannya. (Kitab Madaarijus Saalikiin I/307-308).
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar