USTAZ, saya mau tanya tentang makna simbol finger heart, tren tangan love ini, apakah ini simbol salib? Dan benarkah informasi ini?
Ustaz Slamet Setiawan al-Hafidz menjawab pertanyaan ini sebagai berikut. Saat ini, finger heart kerap diperagakan saat selfie dan sebagainya.
Dan kemudian beredar pula broadcast di grup-grup media sosial yang mengatakan bahwa gestur tersebut adalah lambang salib.
Namun sebelum menjustifikasi, mari kita telusuri dahulu asal-usul dari finger heart tersebut, agar kita bisa lebih bijak bersikap.
Dahulu di era 90-an mungkin kita sering melihat gestur yang mirip seperti finger heart sebagai isyarat seseorang meminta uang. Namun belakangan, di Korea Selatan gestur ini berbeda maknanya.
Di Korea Selatan, gestur di mana jempol dan telunjuk bertemu ini disebut dengan finger heart alias hati jari.
Mereka membuat bentuk hati dengan mempertemukan dua jari untuk memamerkan simbol cinta ataupun bentuk terima kasih dan penghargaan.
Simbol finger heart sendiri sudah sangat populer di Korea Selatan untuk waktu yang cukup lama.
Baca juga: It’s All About Heart
Makna Simbol Finger Heart
Meskipun masih belum jelas siapa yang mempelopori, ada berita menyatakan bahwa yang pertama kali mengabadikan gestur ini adalah aktris Korea Selatan, Kim Hye Soo.
Kim Hye Soo memiliki foto saat ia melakukan gestur finger heart pada tahun 2000-an silam.
Setelah menelaah asal-muasal dan maksud dari simbol tersebut, maka tidak ditemukan history bahwa gestur tersebut adalah lambang salib.
Jadi kita perlu berhati-hati agar tidak mudah terprovokasi dengan ilmu cocoklogi seperti yang diutarakan dalam pertanyaan.
Dan perlu dipahami juga bahwa bisa jadi satu simbol berbeda makna antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Oleh karena itu, makna dan maksud dari sebuah simbol tergantung dari bagaimana kesepakatan masyarakat setempat memaknainya.
Baca juga: Cara Hemat Belanja di Korea dengan Tax Refund
Kesimpulan
Pertama, tidak ada history yang jelas yang menyebutkan bahwa finger heart adalah simbol salib.
Kedua, jika kamu merasa ragu dan menganggap tidak perlu atas penggunaan gestur tersebut, tinggalkan.
Ketiga, kita tidak perlu latah memprovokasi dengan menyebarkan info yang tidak jelas kebenarannya.
Wallahu a’lam.[ind/manis.id]