KONSEKUENSI seorang mukmin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Ali-Imran ayat 186:
۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًاۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ١٨٦
Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.
Jika dalam ayat sebelumnya, Allah menerangkan tentang berbagai cobaan yang diterima para Rasul.
Mereka didustakan dan dihina oleh kaumnya. Bahkan, di antara para nabi ada yang dibunuh oleh kaumnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Semua itu merupakan sunnatullah yang berlaku bagi setiap penyeru kebaikan.
Maka, pada ayat ini Allah menerangkan sunnatullah yang berlaku bagi para pengikut nabi, pengikut kebenaran yaitu bagi orang-orang beriman.
Bahwa mereka akan diuji dengan berbagai ujian.
Baca juga: Shalat dan Kesehatan Jasmani
Konsekuensi Seorang Mukmin
Tujuannya adalah untuk memperlihatkan siapa yang benar-benar beriman dan tabah dalam menghadapi ujian tersebut, sehingga mereka berhak mendapatkan balasan dari Allah.
Dengan rahmat-Nya, Allah memberitahukan bahwa kita pasti tidak lepas dari ujian dan cobaan dalam kehidupan ini.
Allah memberitahukan hal ini agar kita memiliki persiapan untuk menghadapinya.
Ujian tersebut bisa berkenaan dengan masalah harta. Misalnya kekayaan, apakah kita mau bersedekah atau menolong orang lain dengan harta kita?
Ataupun kemiskinan, sabar atau tidak dengan kemiskinan tersebut atau justru malah berusaha menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan?
Ujian lainnya juga dapat datang dari mana saja seperti sakit atau bahkan kematian.
Seseorang apabila disuruh memilih antara ujian harta dengan jiwa, ia akan meilih ujian dalam masalah harta.
Karena harta yang hilang bisa dicari lagi, sedangkan nyawa yang hilang tidak bisa dicari lagi.
Namun bagi Mukmin sejati, harta dan jiwa baginya tidaklah apa-apanya dibandingkan dengan agama dan keyakinannya yang harus dipertahankan.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]