• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 21 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Kitalah yang Ditanya, Bukan Allah (2)

Juli 14, 2024
in Khazanah, Unggulan
Kitalah yang Ditanya, Bukan Allah (2)

foto:pixabay

72
SHARES
556
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KITALAH yang ditanya, bukan Allah. Ada satu kesadaran yang perlu kita pahami kembali.

Ingatlah, bahwa hidup itu ada pertanggungjawabannya.

Ia akan dihitung, diukur, ditakar, dan ditimbang untuk ditentukan skor akhirnya.

Amanah atau khianat, beruntung atau buntung, bahagia atau menderita. Ke surga atau neraka.

Satu di antara dua itulah adanya. Allah tidak dihisab, kitalah yang dihisab. Allah tidak ditanya, tapi kitalah yang akan ditanya. Firman-Nya:

لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُونَ

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. (QS. Al-Anbiya: 23).

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

عن أبي بَرْزَةَ نَضْلَةَ بن عبيد الأسلمي رضي الله عنه مرفوعاً: «لا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَومَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ؟ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ فِيهِ؟ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ؟ وفِيمَ أَنْفَقَهُ؟ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ؟

Dari Abu Barzah Naḍlah bin Ubaid Al-Aslami, secara marfū’, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat kelak hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan? Tentang ilmunya, untuk apa ia pergunakan? Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan? Dan tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan?” (HR. Turmudzi dan Ad-Daarimy).

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Ingatlah, hidup itu sederhana saja. Tinggal ikut Allah dan Rasul-Nya saja.

Istikamah hingga husnul khatimah, akhirnya.

Satu hal yang pasti, ajal sudah menanti. Di atas punggung umur yang berlari, pada putaran hari-hari.

Tiba-tiba pintu gerbang ajal pun ditemui, lalu dieksekusi mati. Itulah saat dimana semua fasilitas, previlege, dan kekuatan menjadi tidak berarti. Ada sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya. (HR. Bukhari Muslim dari Anas bin Malik).

Baca juga: Kitalah yang Ditanya, Bukan Allah (1)

Kitalah yang Ditanya, Bukan Allah (2)

Ingatlah, hidup di dunia hanyalah bentangan. Dari kelahiran sampai kematian.

Ada peluang amal dan prestasi. Ada bayang-bayang misteri. Takdir sudah terpatri. Saat itu terjadi, hidup pun berhenti.

Ini kuasa Ilahi Rabbi. Tidak berganti dan tidak akan berganti.

Allah Sang Maha Penguasa sejati, tidak mungkin kalah sama sekali.

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan. (QS. Al-Waqi’ah: 65).

Ingatlah, siapapun kita, sesibuk apapun kita, janganlah pernah melupakan hari-hari, yang pergi dan tak akan kembali lagi.

Saatnya akan datang nanti, meneriman ucapan kalimat “Inna lillahi”.

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ

(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah: 156).

Ingatlah, hidup itu perjalanan panjang. Saat kematian datang, tidak peduli siapa orang.

Sambutlah saat menjelang. Dengan ridha dan keikhlasan. Agar bahagia dan senang.

Sumber: Madrasatuna

[Sdz]

Tags: Bukan Allah (2)Kitalah yang Ditanya
Previous Post

Stylish dan Trendy, Lebih Percaya Diri Mengenakan Hijab Berwarna Putih

Next Post

Pelajaran dari Polwan yang Membakar Suaminya

Next Post
Kisah Orangtua Menyuruh Anaknya untuk Membakar Mayatnya Jika Ia Mati

Pelajaran dari Polwan yang Membakar Suaminya

PPIJ Adakan Khitanan Massal Anak Sholeh

PPIJ Adakan Khitanan Massal Anak Sholeh

Per 10 Juli 2024, 105 dari 159 Siswa SMA JISc Telah Diterima di PTN

Per 10 Juli 2024, 127 dari 159 Siswa SMA JISc Telah Diterima di PTN

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga