NASIHAT sering kali diberikan dalam rangka membantu orang lain membuat keputusan yang lebih informasi atau menghadapi situasi dengan cara yang lebih efektif atau bijaksana.
Berikut keutamaan dalam memberi nasihat.
1. Keluar dari golongan manusia merugi
Salah satu ciri orang yang keluar dari area manusia merugi adalah mereka yang aktif dalam budaya tanashuh (saling memberikan nasihat) dalam kebenaran dan kesabaran, sebagaimana tertera dalam surat yang sangat terkenal; Al ‘Ashr.
2. Salah satu tonggak penting agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa ruhnya agama ini adalah nasihat. Beliau bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama itu adalah nasihat.” (HR. Muslim no. 55).
Hadits ini menunjukkan kedudukan nasihat dalam Islam, sampai dikatakan agama adalah nasihat, sebagaimana struktur kalimat haji adalah arafah.
Artinya, tanpa wuquf di Arafah maka haji tidak sah. Maka, demikian juga tanpa “nasihat” maka agama akan roboh. Imam Al Khathabi Rahimahullah mengomentari makna hadits tersebut :
وَمَعْنَى الْحَدِيث : عِمَاد الدِّين وَقِوَامه النَّصِيحَة . كَقَوْلِهِ : الْحَجُّ عَرَفَة أَيْ عِمَاده وَمُعْظَمه عَرَفَة .
“Makna hadits adalah: tiang agama dan penyangganya adalah nasihat. Ini seperti sabdanya: haji adalah ‘arafah artinya tiang dan ang paling penting dari haji adalah (wuquf) di ‘Arafah.” (Ibid. Lihat juga Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id, Syarhul Arba’in An Nawawiyah, Hal. 50).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
3. Nasihat adalah salah satu hak muslim atas muslim lainnya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebut hak muslim atas muslim lainnya ada enam, salah satunya adalah memberikan nasihat jika dia memintanya:
وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ
Jika dia meminta nasihat kepadamu maka berikanlah nasihat kepadanya (HR. Muslim no. 2162).
Para ulama menegaskan hukum memberikan nasihat jika diminta adalah wajib, jika tidak maka sunnah. Syaikh Muhammad Muhajirin Amsaar Rahimahullah menjelaskan:
و النصح واجب إذا طلب, و فى الحديث : الدين النصيحة, و معناه أن من طلب منك النصيحة و الإرشاد فعليك ان تنصحه و ترشده ولا تداهنة ولا تفشه, ولا تمسك عن بيان النصيحة
Memberikan nasihat adalah wajib jika diminta, dalam hadits disebutkan: “Agama adalah nasihat”, artinya siapa yang minta kepadamu nasihat dan bimbingan maka wajib atasmu untuk menasihatinya dan membimbingnya, dan jangan menyebarkannya, serta janganlah pelit memberikan nasihat. (Misbahuzh Zhalam, 4/290).
Syaikh Abul Hasan Al Mubarkafuri Rahimahullah mengatakan:
(وإذا استنصحك) أي طلب منك النصيحة (فانصح له) وجوباً، وكذا يجب النصح وإن لم يستنصحه. وقال في اللمعات: هي سنة، وعند الاستنصاح واجبة. والنصيحة إرادة الخير للمنصوح له
(Jika dia meminta nasihat kepadamu) yaitu memintamu dari nasihat (maka nasihatilah dia), hukumnya wajib, wajib juga memberikan nasihat walau dia tidak memintanya. Disebutkan dalam Al Lum’aat: itu sunah, sedangkan kalau diminta adalah wajib. Nasihat adalah menghendaki kebaikan bagi yang dinasihati. (Mir’ah Al Mafaatih, 5/213).
Keutamaan dalam Memberi Nasihat
Baca juga: Adab dalam Memberi Nasihat (1)
4. Ciri Umat yang terbaik
Allah Ta’ala menegaskan tentang salah satu karakter umat terbaik adalah hidupnya budaya saling menasihati, yang diwujudkan dengan dinamisnya amar ma’ruf nahi mungkar pada umat tersebut.
Allah Ta’ala berfirman:
ُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, memerintahkan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110).
Dalam ayat ini di antara ciri umat terbaik adalah amar ma’ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah Ta’ala.
Imam Ibnu Jarir, meriwayatkan dari Qatadah, bahwa Umar Radhiallahu ‘Anhu berkhutbah ketika haji:
مَنْ سَرَّه أَنْ يَكُونَ مِنْ تِلْكَ الْأُمَّةِ فَلْيؤدّ شَرْط اللَّهِ فِيهَا
Barang siapa yang suka jika dirinya menjadi umat sebagaimana pada ayat tersebut maka penuhilah syarat yang Allah tentukan dalam ayat itu. (Tafsir Ath Thabari, 7/102).
Syarat yang dimaksud dan tertera di ayat tersebut adalah amar ma’ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah Ta’ala.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah