• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 9 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Ketika Si Miskin Membiayai Orang Kaya

Februari 3, 2022
in Khazanah
Sikap Istri Terhadap Suami yang Perhitungan

Foto: Freepik

83
SHARES
637
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Ketika Si Miskin Membiayai Orang Kaya, Oleh: Salim A. Fillah

Hakikat perniagaan di negeri ini sering saya gambarkan dalam cerita tentang seorang pengusaha kecil yang memiliki produk, katakanlah keripik ubi.

Untuk dapat masuk ke sebuah supermarket besar, produk ini harus melewati sekian uji-saring ketat, dari kualitas hingga kemasan. Dan akhirnya ia pun diterima, terpampang agak tersembunyi di salah satu sudut raknya.

Baca Juga: 9 Pengusaha Perusak Negara

Ketika Si Miskin Membiayai Orang Kaya

Tapi sistem pembayaran keripik ubi itu adalah konsinyasi; tiga bulan dipajang baru dihitung berapa yang laku. Laporan bisa diambil sekaligus sisa barang. Lalu pembayaran tunai baru akan diterima secepat-cepatnya sebulan kemudian.

Total empat bulan.

Tapi kalau si pemilik usaha amat kecil ubi ini pada saat menyetorkan dagangannya hendak beli beras atau gula di supermarket itu, bisakah ia minta dihitung nanti dari hasil dagangannya? Tidak!. Dia harus membayar tunai. Saat itu juga.

Inilah tata ekonomi, di mana orang miskin membiayai orang kaya.
Pemilik usaha kecil itulah yang menopang bisnis para pemodal besar supermarket.

Maka kita selalu bahagia pergi ke pasar tradisional, karena kita akan menemukan nilai-nilai yang amat mahal.
Saking mahalnya, 500 orang terkaya di dunia versi Forbes bersekutu pun takkan sanggup membelinya.

Tempo hari, terlihat di Pasar Prawirotaman Yogyakarta, seorang ibu penjual bawang merah dan putih yang asyik mengupasi sebagian dagangan yang sudah keriput kulitnya. Tak banyak yang disandingnya, hanya setampah kecil sahaja.

Lalu seorang lelaki yang lebih muda, sambil tersenyum ke sana kemari menjajakan pisang satu lirang saja, yang dilihat keadaannya memang hanya akan bagus kalau dimakan hari ini segera. Besok tidak.

Dan tetap asyik dengan pisaunya, sang ibu mendongak, lalu berkata dengan tawa ringan yang memamerkan giginya, “Tolong pisangnya gantungkan di cantelan motorku itu ya Dik, ini uangnya ambil ke sini.”

“Ya Mbak, lima ribu saja buat Njenengan.”

Maka ketika si Mas usai menaruh pisang itu, sang ibu menyumpalkan tiga uang lima ribuan ke tas plastik si Mas yang berisi jajanan ketika dia mendekat.

Semula lelaki itu tak menyadarinya, tapi setelah berjalan beberapa langkah dia kembali. “Weh, kebanyakan Mbak”, katanya.

“Tidak apa-apa, buat jajan anakmu lho, Dik. Lagipula pisang segini banyak ya ndak mungkin 5000 to.”

“Ndak. Memang segitu harganya Mbak. Jajannya juga sudah ada kok ini.” Lalu uang itu dikembalikannya. Tak mau kalah, Si Ibu segera menyusul Si Mas yang berlari. Memasukkan lagi uang lebihan 10.000 itu ke tas plastiknya. Si Mas tersenyum geleng-geleng kepala. Lalu dengan penuh kesopanan, dia pamit pergi.

Siang hari ketika si Ibu hendak pulang, seorang pedagang bakso menghampirinya. “Ini mbak, baksonya.”

“Lho saya tidak pesan itu?”

“Lha tadi Mase penjual pisang yang memesankan itu. Terus dia bilang diracik sama ngasihkannya nanti saja kalau Njenengan mau pulang.”

“O Allah… Rejeki. Sembah nuwun Gustiiii…”

Adakah engkau temukan di tempat belanjamu orang saling berebut untuk membahagiakan sesamanya seperti ini?
Ah, mungkin sesekali kau perlu pergi ke pasar yang kaulihat becek dan sumpek itu. Sebab di sana ada yang tak dapat kaubeli dengan harta, tapi dapat kaurasakan mengaliri hatimu dengan sejuta haru dan makna.

Mari beralih ke pasar tradisional, dan menjadi kaya bersama-sama, bukan memperkaya yang sudah super kaya.[ind]

Tags: Ketika Si Miskin Membiayai Orang Kaya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Kapan Waktu Terbaik Mengisahkan Kepahlawanan Islam Kepada Anak?

Next Post

Barebow Festival 2, Tim Panahan JIBBS Peroleh Juara 1 dan 2

Next Post

Barebow Festival 2, Tim Panahan JIBBS Peroleh Juara 1 dan 2

Sarapan Pagi Mudah dengan Granola Cup

Kebutuhan Zaman, Kemenag Targetkan hingga Akhir Tahun Seluruh Kanwil Terapkan Layanan Satu Pintu

  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1117 shares
    Share 447 Tweet 279
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina, Ketua KPIPA Serukan Persatuan Regional Dukung Palestina

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Tutorial Hijab Nyai Ahmad Dahlan Sejak Tahun 1934

    541 shares
    Share 216 Tweet 135
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7595 shares
    Share 3038 Tweet 1899
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3183 shares
    Share 1273 Tweet 796
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    415 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5116 shares
    Share 2046 Tweet 1279
  • Stok Lauk Pauk Ramadan ala Dhila Sina

    226 shares
    Share 90 Tweet 57
  • Barakallah, Nabila LIDA dan Ilyas Bachtiar Resmi Menikah

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga