CATATAN amal perbuatan baik dan perbuatan buruk seorang hamba akan ditulis dengan cara yang berbeda, sebagaimana hadis berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا هَمَّ عَبْدِي بِسَيِّئَةٍ فَلَا تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا سَيِّئَة،ً وَإِذَا هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا عَشْرًا (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman (kepada Malaikat): ‘Apabila hamba-Ku berniat melakukan keburukan maka janganlah kamu mencatatnya, namun jika dia mengerjakan keburukan tersebut, maka tulislah sebagai satu keburukan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka tulislah ia sebagai satu kebaikan. Dan jika dia melakukan kebaikan tersebut, maka tulislah ia sebagai sepuluh kebaikan’.”
(HR. Muslim, hadits no 183)
Baca Juga: Amalan Sederhana yang Membuahkan Tempat Istimewa di Dalam Surga
Ketika Catatan Amal Perbuatan Diperlihatkan kepada Manusia
Hikmah Hadis:
1. Luasnya rahmat Allah subhanahu wa ta’ala kepada para hamba-Nya. Dimana Allah subhanahu wa ta’ala menetapkan bahwa suatu keburukan yang terlintas di dalam hati seorang hamba dan ingin dillakukannya, tidaklah dicatat sebagai satu keburukan.
Kecuali jika ia melakukannya, maka barulah akan dicatat sebagai satu keburukan. Bahkan, jika ia sudah berniat melakukan keburukan namun tidak jadi melakukannya, maka justru dicatat sebagai satu kebaikan.
2. Sebaliknya, setiap niatan kebaikan yang terbesit dalam diri setiap hamba yang beriman meskipun belum dilaksanakan, maka akan dicatat oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagai satu kebaikan.
Bahkan jika ia melakukan kebaikan sebagaiaman yang telah diniatkannya, maka ia akan mendapatkan catatan melakukan 10 kali kebaikan. Subhanallah, betapa luasnya rahmat dan karunia Allah subhanahu wa ta’ala kepada para hamba-Nya.
3. Bahwa catatan amal kebaikan itu nyata dan benar adanya. Dan bahwasanya kelak di akhirat sana, kita semua akan diberikan laporan catatan segala amal perbuatan kita sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Dan diletakkanlah (diberikanlah) kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
“Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. Al-Kahfi ; 49).
4. Maka, marilah kita menoreh catatan kebaikan dalam kitab kita sendiri, dengan cata memperbanyak melakukan amal ibadah dan amal shaleh lainnya.
Dan mudah-mudahan kelak, kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersentum dan berseri-seri wajahnya ketika menerima buku catatan amal perbuatan kita… Amiiin Ya Rabbal Alamiiin…
Wallahu A’lam
Pemateri: Ustadz Rikza Maulan, Lc, M.Pd