AYAT sajdah adalah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk melakukan sujud (sajdah) ketika membacanya.
Ustaz Slamet Setiawan menjelaskan berkenaan dengan ayat sajdah yang dibaca dalam khutbah, Imam asy-Syafi’i menjelaskan dalam al-Umm bahwa jika khatib membaca ayat sajdah dan kemudian melakukan sujud tilawah, hukumnya diperbolehkan dan tidak membatalkan khutbah, sebagaimana sujud tilawah dalam shalat tidak membatalkan shalat.
Salah satu dalil yang menunjukkan bolehnya membaca ayat sajdah dan bersujud setelahnya adalah riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, yang terdapat dalam Sunan Abi Dawud, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah berkhuthbah dan membaca ayat sajdah.
Beliau lalu bersujud, dan diikuti para sahabat.
Terdapat pula riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya, sebagaimana telah penulis sebutkan sebelumnya, bahwa Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu pernah pada hari Jumat membaca surat An-Nahl di atas mimbar.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ketika Ayat Sajdah Dibaca di dalam Khutbah
Baca juga: Keutamaan Bersujud ketika Membaca Ayat Sajdah
Ketika sampai pada ayat sajdah, beliau turun dan melakukan sujud sehingga para jamaah pun turut bersujud.
Akan tetapi, pada Jumat berikutnya, beliau kembali membaca surat tersebut, dan ketika sampai pada ayat sajdah, beliau berkata, “Wahai jamaah, kita telah melewati ayat sajdah. Barangsiapa yang bersujud, maka ia telah berbuat baik, dan barangsiapa yang tidak bersujud, maka tidak ada dosa baginya.”
Sebagai pendukung riwayat tersebut, terdapat pula riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushannafnya, bahwa Ammar bin Yasir Radhiyallahu ‘Anhu membaca surat Al-Insyiqaq dalam khutbahnya, kemudian beliau turun dari mimbar dan melakukan sujud tilawah setelah membaca ayat sajdah di dalamnya.[Sdz]