Ketika Anak Kerap Mengancam Oleh: An Naba Islamic School
ChanelMuslim.Com – Ada anak yang suka mengancam orangtua jika keinginanya tidak dipenuhi. Pertanyaannya, dari mana insiatif dan keberanian mengancam tersebut muncul? Tidak usah terlampau jauh mencari jawabannya. Sadarilah bahwa semuanya disebabkan oleh orangtuanya sendiri. Orangtua yang diancam anak adalah orangtua-orangtua yang meski mungkin sering bertindak keras, pada dasarnya tidak memiliki otoritas terhadap anaknya. Orangtua yang keras belum tentu bertindak tegas pada anak.
Ketiadaan otoritas ini berawal dari ketidakkonsistenan orangtua dalam menerapkan pendidikan pada anak. Ketidakkonsistenan inilah yang akhirnya melahirkan ketidaktegasan orangtua kepada anak. Perlu dicatat bahwa bertidak tegas kepada anak bukan berarti bertindak keras. Ini sangat jauh berbeda.
Baca Juga: Mengajarkan Anak Etika Bermedia Sosial
Ketika Anak Kerap Mengancam
Hal yang paling berbahaya saat anak mengancam sebenarnya bukan pada ancaman atau jenis ancamanya, melainkan kendali yang kini ada pada diri anak, bukan pads diri orangtua. Jika orangtua tidak dapat mengendalikan dan tidak lagi dipercaya oleh anak, maka apakah orangtua dapat mengarahkan perilaku mereka?
Anak-anak yang berani mengancam orangtuanya tidaklah datang dengan sendirinya. Jadi, yang harus dilakukan adalah:
?Orangtua harus menyadari bahwa perilaku tidak konsisten jangan pernah diulangi lagi. Mungkin sepele, namun dampaknya akan berkepanjangan. Jika anak menangis, biarkan dia menangis. Apa pun yang terjadi, jika sudah terlanjur mengatakan “tidak”, ya harus bertindak “tidak”.
?Jika anak sudah terlanjur mengancam, jangan pernah takluk dengan ancamanya. Anda boleh negosiasi, tapi bukan berarti memberikan yang anak minta. Konsisten tetap harus terjaga. Sebenarny, untuk anak-anak di bawah 12 tahun (meski tetap tidak boleh kita remehkan), ancaman dilakukan sekedar untuk menguji respon orangtuanya, tidak berarti anak akan melakukan ancamanya (untuk anak remaja tentu beda penanganannya). (Mh/Ipr/foto:davidwhiting)
Sumber: Abah Ihsan
(Trainer&Konsultan Parenting)
Buku “Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak”