RASULULLAH adalah orang yang paling baik pada keluarganya, namun tidak hanya pada keluarga, Rasul pun sangat sayang pada para sahabatnya. Kasih sayang Rasulullah ditunjukkannya dengan berbagai cara.
Menasehati akan kebaikan dan agar sahabatnya tidak melakukan kesalahan yang menyebabkannya dapat masuk neraka adalah bukti kasih sayang Rasulullah.
Lain waktu beliau tidak ingin bertemu dengan saudara yang telah menghina Islam, namun karena kelembutannya akhirnya beliau mau bertemu dengan saudaranya.
Berikut adalah kisah yang membuktikan kasih sayang Rasulullah pada para sahabatnya.
Baca juga : Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi
Kasih Sayang Rasulullah pada Para Sahabat
Memberi Rahmat bagi Semesta
Ibnu Ishaq berkata, “Abu Sufyan bin Al-Harits bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Abu Umayah bin Al-Mughirah bertemu Rasulullah di sebuah daerah yang bernama Niq Al-Uqab -berada di antara Makkah dan Madinah.
Keduanya meminta izin untuk bertemu Rasulullah. Ummu Salamah menceritakan kedatangan kedua orang itu kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah, putra paman dan putra bibi engkau, serta saudara semenda engkau datang,” katanya kepada beliau.
Beliau bersabda, “Aku tidak membutuhkan mereka. Putra pamanku telah merendahkan kehormatanku. Sedangkan putra bibiku telah mengatakan sesuatu yang tak pantas saat di Makkah”
Abu Hurairah berkata, “Saat kedua orang itu mendengar penolakan Rasulullah, Abu Sufyan-yang saat itu membawa putranya- berkata, “Demi Allah, dia mengizinkanku menemuinya atau aku membawa putraku ini berkelana di muka bumi sampai kami mati kelaparan atau kehausan.”
Saat Rasulullah mendengar tekad Abu Sufyan itu, maka hati beliau menjadi lembut. Beliau pun mengizinkan kedua orang tua itu untuk menemui beliau. Lalu keduanya bertemu beliau dan menyatakan keislamannya.
Abu Mas’ud Al-Anshari dan Seorang Budak
Abu Mas’ud berkata, “Aku memukul budakku. saat itu, aku mendengar suara dari belakangku. Suara itu berkata, “Ketahuillah, wahai Abu Mas’ud, Allah itu lebih kuasa untuk menghukummu di atas kekuasaanmu menghukum budak itu.’
Aku menoleh ke belakang. Ternyata itu adalah suara Rasulullah. Maka aku pun berkata, “Wahai Rasulullah, budakku itu aku merdekakan karena Allah.”
Rasulullah bersabda, “Jika kamu tidak melakukan hal itu (tidak memerdekakannya), niscaya api neraka akan menghanguskanmu atau akan menyentuhmu”
Rasulullah dan Kasih Sayang terhadap Anas bin Malik
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Pada suatu hari, beliau menyuruhku melakukan sesuatu.
Aku berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan pergi (melaksanakan perintah beliau,” tetapi hatiku mengatakan aku akan pergi melaksanakan perintah Nabi Allah itu.”
Anas bin Malik berkata, “Aku keluar rumah. Di tengah jalan, aku berjumpa dengan anak-anak yang sedang bermain di pasar. Saat itu Rasulullah memegang tengkukku dari belakang.
Aku menoleh ke arah beliau, sementara beliau tertawa. Beliau bersabda, “Wahai Anas yang bersayang, pergilah ke tempat yang aku perintahkan!”
Aku pun berkata, “Iya. Aku akan pergi, wahai Rasulullah.”
Anas berkata, “Demi Allah, sudah tujuh atau sembikan tahun aku mengabdi pada beliau. (Selama itu) aku tak pernah mendengar beliau mengomentari kesalahanku dengan berkata, “Jika kamu berbuat begini…begini!?” atau mengomentari kelalaianku melakukan sesuatu dengan berkata, “Tidakkah kamu melakukan ini dan ini…!! [MRR]
Sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar