ISTIQAMAH setelah Ramadan disampaikan oleh Ustazah Sinta Santi, Lc. (Ketua I PP Salimah) dalam Halalbihalal PP Salimah 1443 H.
Hakikat ibadah di bulan Ramadan adalah bagaimana kita membiasakan apa yang dilakukan di bulan Ramadan untuk dilakukan pula pada bulan-bulan setelahnya.
Secara kaedah, yang disebut istiqamah adalah sesuatu yang konsisten, tegak lurus.
Istiqamah membutuhkan komitmen.
Baca Juga: Istiqamah Tilawah Pasca Ramadan
Istiqamah Setelah Ramadan
Allah menggambarkan komitmen kita menghadapi Ramadan, dimulai dengan “yaa ayyuhalladziina aamanuu” dan diakhiri dengan “la’allakum tattaquun.”
La’allakum tattaquun menunjukkan fi’il mudhari, yaitu sesuatu yang dilakukan hari ini, terus berlanjut, dan baru akan tuntas saat ajal menjemput.
Kalimat “la’allakum tattaquun” menunjukkan ada kabar gembira dari Allah
Jika di bulan Ramadan kita tak mampu berbakti kepada orang tua, belum selesai membaca al Qur’an, kurang banyak bersedekah, kalimat la’allakum tattaquun memberi harapan bahwa kita dapat melanjutkannya di luar Ramadan, meskipun kualitas dan kuantitasnya tidak sama.
Mendapatkan ketakwaan dilakukan dengan membiasakan melakukan kebaikan
Cara mengukur ketakwaan adalah dengan melihat ritme ibadah kita sejak bulan Ramadan hingga setelahnya.
Fitnah terbesar berada di bulan Syawal.
Ketakwaan tidak akan bertemu dengan kefujuran. Tak akan ada yang berharap menjadi orang bertakwa kemudian melakukan kefujuran.
Tugas kita hanya satu, yaitu beribadah
Jadikan pelaksanaan kerja di Salimah sebagai bukti ketakwaan kita pasca Ramadhan. Jalani berbagai bentuk kebaikan yang sudah Allah karuniakan.
Ada 2 bentuk kebaikan yaitu sebagai berikut.
1. Kebaikan hablun min Allah
Selama Ramadan kita telah mengupayakan berbagai ibadah yang berkaitan dengan hubungan kepada Allah.
Membaca Al Qur’an, solat sunnah, dan sebagainya. Amal-amal yang dilakukan ini dilanjutkan terus hingga kita meninggal dunia.
2. Hablun min al khalq
Tidak hanya berbuat baik kepada sesama manusia, tetapi juga perbaiki seluruh hubungan dengan makhluk Allah yang lain.
Jangan sia-siakan kesempatan melakukan kebaikan, bahkan ketika sakit, kecuali saat ajal telah menjemput. Dapatkan ridho Allah, suami, dan orang tua. Teruslah menyebar kebaikan.[ind]