ChanelMuslim.com – Istimewanya Orang-Orang dengan Sifat Rendah Hati, Oleh : Kingkin Anida
Rendah hati bukan rendah diri.
Rendah hati adalah sikap seseorang yang menghargai orang lain dan terbuka.
Dalam hati mereka, ada ruang yang masih disiapkan bagi siapa saja yang singgah dalam perjalanan kehidupannya.
Baca Juga: Bersihnya Hati jadi Penyebab Istimewanya Generasi Terdahulu
Istimewanya Orang-Orang dengan Sifat Rendah Hati
Apabila mereka yang datang dan pergi dalam kehidupannya telah mengambil manfaat darinya, maka ia bersyukur.
Mungkin sebuah pengkhianatan akan dipandang sebagai suatu hal yang layak ditertawakan.
Orang orang rendah hati akan lebih fokus kepada Allah.
Hidupnya dipersembahkan bagi Allah.
Dirinya diwakafkan untuk Allah.
Biasanya mereka sibuk beribadah pada Allah. Inilah yang membuat hari harinya diisi dengan kebahagiaan.
Apabila mereka -orang orang rendah hati ini bermunajat, maka mereka akan mengucapkan do’a do’a penuh rasa cinta.
Rasa cinta akan melahirkan kelembutan.
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. Al-A’raf, Ayat 55)
Orang rendah hati berusaha terus memperbaiki diri.
Karena Allah tidak suka pada orang yang melampuai batas, maka orang orang rendah hati mau kompromi terhadap masalah masalah kecil dalam kehidupan.
Masalah masalah kecil itu seperti soal makan atau tempat tinggal atau masalah kendaraan. Mereka akan luwes berada dimanapun, dan berkendara dengan moda transportasi apapun.
Mereka lebih berkonsentrasi pada fungsi daripada asesori.
Memang terkadang kurang terlalu nyeni, tapi setiap point masukan baginya adalah penghargaan. Sehingga mereka menyadari betapa kontribusi orang di sekitarnya sangat penting dibalas dengan lebih baik.
Setiap kebaikan yang dilakukan, menjadikan dia semakin bersyukur kepada Allah.
Ya dia bersyukur kepada Allah telah dipilih untuk menjalani kebaikan demi kebaikan.
Semua kebaikan tentu akan kembali baik, bila terus dilakukan.
Kembali kepada siapapun yang berbuat baik.
وَعِبَادُ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمۡشُونَ عَلَى ٱلۡأَرۡضِ هَوۡنٗا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلۡجَٰهِلُونَ قَالُواْ سَلَٰمٗا
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,”
(QS. Al-Furqan, Ayat 63).
Mungkin orang yang tidak percaya pada kerendahan hati akan membalas setiap hinaan dengan hinaan.
Hanya orang yang rendah hati yang akan membalas hinaan dengan istighfar atau bersikap diam.
Sebab setiap kata dan gerakan sesungguhnya mengikuti hukum tarik menarik.
Apabila dibalas dengan baik, maka kebaikan akan datang kepadanya.
Bila kebaikan belum datang datang juga, mereka kembali kepada Allah.
Bersabar hingga suatu hari akhir.
Itulah yang dilakukan saudara saudara kita di RAMADHAN.
Terus berjuang.
Terus berbuat baik.
Dan terus mendekatkan diri kepada Allah.
لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٍ
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,
(QS. Al-Hadid, Ayat 23).
#lanjuttilawah
#menulismenasehatidiri
#raihridhoilahi
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun Facebook pada 1 Mei 2020 pukul 20.24