BERAPA sih jumlah penghafal Al-Qur’an di dunia? Angka ini memang belum bisa terjawab dengan angka pasti. Tapi, seorang ulama asal Texas Amerika, Syaikh Yusuf Estes, memprediksi jumlahnya mencapai 200 juta. Masya Allah!
Negara yang paling banyak penghafal Qur’an adalah Mesir. Jumlahnya hampir mencapai 20 juta orang. Atau, hampir 20 persen dari total penduduknya yang mencapai 114 juta orang.
Jika dirunut dari sejarah perkembangan Islam di Mesir, mungkin angka ini tidak mengejutkan. Karena universitas tertua dan terbesar di dunia ada di Mesir, yaitu Al-Azhar di Kairo yang telah melahirkan banyak ulama di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Tradisi menghafal Qur’an sudah berlangsung di rumah-rumah. Tidak heran jika anak-anak kecil di Mesir sudah menghafal Qur’an.
Selain Mesir, Libya juga dijuluki dengan negeri sejuta penghafal Qur’an. Meski penduduknya tidak sebanyak Mesir, Libya juga mewariskan keilmuan Al-Qur’an yang cukup panjang. Banyak para penghafal Qur’an di dunia yang ditelurkan dari negeri ini.
Yang menarik adalah Mauritania. Negara yang berada di wilayah Afrika Utara ini juga memiliki tradisi menghafal Qur’an yang sudah berabad-abad.
Di negeri yang penduduknya tidak sampai separuh dari warga Jakarta begitu produktif dengan para penghafal Qur’an. Di sana, menghafal Qur’an sudah dilakukan sejak masih dalam perut ibu.
Artinya, para ibu yang hamil sudah membiasakan diri dan bersusah payah untuk menghafal Qur’an. Hal ini akan terbawa kepada janin yang dikandungnya.
Ada tradisi di sana, para orang tua akan malu jika anaknya belum bisa menghafal Qur’an jika sudah berumur 6 tahun. Dan ketika anak sekecil itu sudah hafal, mereka akan rutin berkunjung ke rumah syaikh atau tinggal di sana untuk memantapkan hafalan mereka.
Anak-anak itu akan terus menimba ilmu pada syaikh itu dengan menghafal hadis dan ilmu-ilmu Islam lain. Mereka akan tinggal hingga usia 17 tahun. Setelah usia itu, para pemuda dan pemudi ini sudah bisa diajarkan untuk berfatwa di tengah masyarakat.
Begitu pun dengan Palestina, khususnya wilayah selatan yang saat ini disebut Gaza. Bahkan di abad kedua hijriyah, wilayah ini sudah mentradisikan menghafal Qur’an. Salah satu ulama besar dunia yang berasal dari wilayah ini adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i atau Imam Syafi’i.
Saat ini dunia Islam mencatat seorang penghafal termuda di dunia. Namanya Abdurrahman Farih. Usianya 3 tahun, berasal dari Al-Jazair. Prestasi hafiz termuda ini dicatat dalam Guinness World Records.
Pertanyaanya, bagaimana dengan Indonesia? Perkembangan penghafal Qur’an di Indonesia juga sangat mengagumkan. Sekitar 0,01 persen penduduk Indonesia menghafal Qur’an. Jika dikalikan dengan 281 juta penduduk saat ini, maka jumlahnya 28.000 orang.
Angka ini terus bertambah seiring dengan kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan Qur’an.
Pertambahan para generasi penghafal Qur’an terus mengalami kenaikan signifikan. Hal ini karena negeri-negeri yang sebelumnya minoritas kini mengalami kenaikan. Antara lain, Inggris, Amerika, Belanda, Jerman, Prancis, dan lain-lain. [Mh]