IMAM Bukhari dan hafalan hadisnya. Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan bahwa Ahmaf bin Adi Al-Hafizh berkata, “Sesungguhnya Muhammad bin Ismail Al-Bukhari datang di kota Baghdad. Para ulama mendengarkan hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari.
Mereka berkumpul dan ingin menguji Al-Bukhari. Mereka menempatkan isnad yang satu ke dalam isnad yang lain, menempatkan suatu isnad pada matan yang semestinya.
Mereka menyiapkan 10 orang, masing-masing orang menyampaikan 10 hadist kepada Al-Bukhari.
Mereka mengadakan sebuah majelis dalam waktu yang disepakati. Mereka adalah sejumlah orang dari kalangan ulama Khurasan dan baghdad.
Saat mejelis sudah siap, seorang alim dari 10 orang yang disiapkan maju ke depan, lalu bertanya kepada Al-Bukhari perihal hadist yang telah disiapkan untuk diujikan kepadanya.
Al-Bukhari mengatakan, ‘Aku tidak mengetahui hadist ini’ Setiap orang mengajukan pertanyaan dan Al-Bukhari menjawab dengan jawaban yang sama.
Baca Juga: Tekad Imam Bukhari dalam Menyebarkan Ilmu
Imam Bukhari dan Hafalan Hadisnya
Semua ulama yang hadir saling memandang satu sama lain, lalu mengatakan, “Laki-laki ini memahami permasalahan yang sebenarnya akan menuduh bahwa Al-Bukhari adalah sosok yang lemah dan tidak menghafal hadist.
Lalu, majulah salah seorang dari 10 orang yang disiapkan. Ia menanyakan kepada AL-Bukhari perihal hadist-hadist yang dibolak-balik matan dan sanadnya itu.
Lagi-lagi Al-Bukhari menjawab, ‘Aku tidak mengetahuinya’ Orang itu menanyakan tentang hadist lain, dan Al-Bukhari menjawab, ‘Aku tidak mengetahuinya’
Setiap orang menyanyakan hadist yang telah disiapkan, dan lagi-lagi Al-Bukhari menjawab, ‘Aku tidak mengetahuinya’.
Setelah menyadari semua orang telah menanyakan persoalannya masing-masing, Al-Bukhati berkata, ‘Hadist pertama yang Anda katakan demikian, tetapi yang benar adalah demikian.
Hadist kedua yang Anda katakan demikian, namun yang benar adalah demikian.
Hadist ketiga yang Anda katakan demikian, tetapi yang benar adalah demikian. Hadist keempat yang Anda katakan demikian, tetapi yang benar demikian’
Ia menjawab semua pertanyaan, dan mengembalikan matan hadist kepada sanadnya yang benar. Pertanyaan sepuluh orang itu dijawabnya dengan baik.
Setelah majelis selesai, semua ulama mengakui kealiman Al-Nukhari dalam bidang hadist. Mereka mengakuti keutamaan yang dimilikinya. [Cms]
(sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Mustafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar)