SUNGGUH kedudukan ilmu sangat utama, ilmu dapat membersihkan karat di hati yang menyebabkan susahnya melaksanakan ibadah. Ilmu juga tidak kalah hebat dengan panglima perang.
Baca Juga: Doa Berlindung dari Ilmu Tidak Bermanfaat
Ilmu Bisa Membersihkan Karat di Hati
Seorang lelaki berkata kepada AL-Hasan, “Sesungguhnya aku berusaha untuk mendirikan shalat malam, tetapi aku tidak bisa melakukannya. Aku ingin bershadaqah, namun aku tidak bisa sanggup melakukannya.”
“Sejelek-jelek pujian adalah pujian yang kamu sematkan pada dirimu sendiri. Kamu harus sering duduk di majelis para ulama. Sesungguhnya karatnya hati hanya bisa dibersihkan dengan ilmu.”
Panglima Perang dan Pena
Asad bin Al-Furat bin Sinan adalah sosok manusia pemberani. Ziyadatullah mengangkatnya sebagai qadhi di Afrika, mengutusnya untuk memimpin perang di daerah Sicilia. Ia memimpin 10.000 pasukan, 1.000 di antaranya adalah pasukan berkuda.
Saat berada di kota Sousah dalam perjalanan menuju Sicilia, beberapa orang ahli ilmu datang kepadanya. Mereka memberikan dukungan. Kala itu kuda sudah merinik (pertanda siap berlari), genderang telah ditabuh, dan panji-panji pasukan sudah dikibarkan. Asad berkata, “Laa ilaaha illallaah wahdah.
Wahai para pasukan aku tidaklah mencapai prestasi sebagaimana yang kalian saksikan ini kecuali pena. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu, dan tetaplah istiqamah dalam mencatat ilmu. Jika kalian melakukan hal ini, maka kalian akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. [Cms]
(sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Mustafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar)