NUZULUL Qur’an merupakan momen pertama kali Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melalui peran Malaikat Jibril alaihissalam.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan, bertepatan dengan tahun 610 masehi. Hitungan ini karena merujuk pada usia Nabi yang saat itu 40 tahun.
Tempat peristiwanya di Gua Hira yang berada di Jabal Nur, Mekah. Dan ayat yang pertama kali turun adalah Surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5.
Saat itu, pertama kali pula Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berinteraksi dengan Malaikat Jibril yang saat itu sempat memperlihatkan wujud aslinya.
Selepas peristiwa itu, Rasulullah merasa gemetar seperti ketakutan. Beliau pulang ke rumah dan menemui istrinya, Sayyidah Khadijah radhiyallahu ‘anha. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam minta diselimuti karena merasa kedinginan.
Seusai peristiwa itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakannya kepada Khadijah radhiyallahu ‘anha. Khadijah pun memberikan dukungan dan ucapan yang menenangkan, bahwa suaminya sebagai manusia pilihan Allah.
Perbedaan Nuzulul Qur’an dengan Lailatul Qadar
Selama ini sebagian kita terkecoh antara peristiwa Nuzulul Qur’an dengan malam Lailatul Qadar. Sebenarnya, dua peristiwa itu terpisah dan berbeda.
Kata menurunkan Al-Qur’an dalam Al-Qur’an terdiri dari dua kata. Pertama, kata anzala. Kata ini artinya Allah menurunkan Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia atau Baitul Izzah secara utuh.
“Innaa anzalnaahu fii lailatil Qadri. Sesungguhnya Kami menurunkan (anzala) Al-Qur’an pada malam yang mulia.” (QS. Al-Qadar: 1)
Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan, seperti yang Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185: syahru romadonal lazii unzila fiihil Qur’an. “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Nah, malam diturunkannya Al-Qur’an secara sekaligus ini disebut dengan Lailatul Qadar atau malam yang penuh kemuliaan.
Momen inilah yang begitu bernilai karena lebih baik dari seribu bulan. Kapan momen ini terjadi? Diisyaratkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terjadi pada sepuluh malam terakhir di setiap Bulan Ramadan.
Kedua, kata nazzala. Kata ini artinya Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam secara bertahap melalui peran Malaikat Jibril alaihissalam.
“Nazzala ‘alaikal kitaaba bil haqqi… Dia menurunkan (nazzala) Al-Qur’an kepadamu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) yang mengandung kebenaran….” (QS. Ali Imran: 3)
Peristiwa (nazzala) pertama kali inilah yang disebut sebagai Nuzulul Qur’an, seperti yang dibahas di awal. Terjadi di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadan. Tentang tanggal ini, para ulama memang berbeda pendapat. Ada yang mengatakan tanggal 18, 24, dan seterusnya.
Jadi, kalau peristiwa Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadan, sementara peristiwa malam Lailatul Qadar hanya Allah subhanahu wata’ala yang tahu.
Lailatul Qadar merupakan ‘hadiah’ Allah subhanahu wata’ala kepada umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Perkiraannya terjadi pada malam sepuluh hari terakhir di setiap Bulan Ramadan. Wallahu a’lam. [Mh]