ChanelMuslim.com – Terkadang, Allah membatasi rezeki seseorang karena ingin memberi banyak hikmah atau pelajaran kepada orang tersebut. Seperti diketahui, rezeki tidak pernah tertukar dan tidak pernah kurang takarannya. Allah lebih mengetahui seberapa banyak rezeki yang bisa kita terima dan jaga.
Baca Juga: Benarkah Jika Abai ke Orangtua, Jadi Penyebab Rezeki Tak Berkah?
Hikmah Allah Membatasi Rezeki Seseorang
Oleh sebab itu, ketika kita merasa rezeki yang Allah berikan kepada kita kurang, maka sebenarnya jumlah itu adalah yang terbaik untuk kita.
Dikutip dari channel telegram Majmu’ah Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh, Asy-Syaikh Abu Muhammad Shalah Kantusy hafizhahullah berkata,
أرأيت الطبيب الذي يمنع بعص مرضاه من بعض الأطعمة فيقول له: لا تأكل كذا ولا تأكل كذا يحميه مما يضره ولربما يفهم هذا المريض السبب الذي جعل الطبيب يمنعه من تلك الأطعمة وهو يعلم أنه يريد مصلحته. ليس معنى ذلك أنه يريد أن يمنعه مما طاب ولذ يتفاهم . لكن الطفل الصغير الذي بدأ يحبو إذا ما منع من بعض الأمور ربما بكى صارخا ولسان حاله يقول: لم يمنعني أبواي من أن أنعم وألتذ ؟ لم يمنعني أبواي من أن أعبث بكذا وأعبث بكذا لا يدرك. لأنه ليس بذي عقل تام ولذلك الواحد منا صرح أو لم يصرح ربما تأوأ في داخله قائلا: يا رب لم جعلتني فقيرا يا رب لم قدرت علي رزقي يا رب لم لم توسع علي مثل فلان وفلان وفلان وهذا لسان حال كثير، صرح هذا العبد أو لم يصرح لكن اعلم وكن على ثقة وعلى يقين أن الله جل وعلى لم يختر لك حالك إلا لعلمه سبحانه أنه لو بسط عليك الرزق صار عندك أموال طائلة ربما طغيت وتكبرت.
“Tidakkah engkau memperhatikan dokter yang melarang sebagian pasiennya untuk mengonsumsi sebagian makanan? Dokter tersebut berkata, ‘Jangan engkau makan yang ini dan yang ini.’ Dia ingin mencegahnya dari hal yang memudaratkannya, dan pasien ini sungguh memahami sebab yang menjadikan dokter melarangnya dari hal itu.
Dia mengetahui tentu sang dokter menginginkan kemaslahatan untuknya, bukan karena ingin mencegahnya dari perkara baik dan yang dia senangi, maka dia memahami.
Namun, anak kecil yang baru merangkak, apabila dihalangi pada sebagian perkara, dia akan menangis teriak dan dia ingin mengungkapkan tentang keadaannya, ‘Kenapa kedua orang tuaku menghalangi aku untuk bersenang-senang dan bermain?’ Dia tidak mengetahui karena akalnya tidak sempurna.
Sebagian dari kita, baik dia katakan dengan terang-terangan ataupun tidak, mengucapkan, ‘Ya Rabbku, kenapa engkau jadikan aku fakir, ya Rabbku kenapa engkau batasi rezekiku, ya Rabbku kenapa tidak engkau lapangkan rezekiku seperti sipolan, sipolan, dan sipolan.’ Inilah keadaan kebanyakan manusia, baik dia ucapkan secara terang-terangan ataupun tidak.
Namun, ketahuilah! Percayalah! Yakinlah! Bahwa tidaklah Allah Jalla wa ‘Ala memilihkan untukmu keadaanmu melainkan karena ilmu-Nya Subhanahu bahwa jika Dia lapangkan rezekimu, engkau memiliki harta yang melimpah, bisa jadi yang demikian itu menjadikanmu melampaui batas dan sombong.”
Sahabat Muslim, semoga kita bisa lebih mensyukuri rezeki yang kita terima sekarang. Marilah terus mengupgrade diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar kita siap ketika dititipkan oleh Allah rezeki yang banyak. [Cms]