ChanelMuslim.com – Saat menulis Cerita Pendek (Cerpen), kita perlu memasukkan lima tahapan alur cerita berikut. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama serta menggerakkan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian.
Baca Juga: SOL: Grup Musik dari Gaza yang Ceritakan Kisah Palestina kepada Dunia
Lima Tahapan Alur dalam Menulis Cerpen
Dari definisi alur di atas, kita akhirnya memahami bahwa alur cerita itu berhubungan dengan konflik cerita. Dengan mengetahui tahapan-tahapan ang ada dalam alur cerita, kita jadi akan lancar dalam menulis cerita yang menarik dan tepat.
Alasan kita bingung ketika sedang menulis cerita, bisa saja dikarenakan kurang tepatnya kita dalam menyusun tahapan-tahapan yang ada dalam alur.
Oleh sebab itu, kamu harus kenalan juga nih sama 5 tahapan alur yang ada dalam cerita.
1. Pengenalan
Apa saja yang harus dikenalkan? Tokoh dan tujuannya dalam cerita dan konflik besar apa yang akan dihadapi dan akan menjadi fokus dalam cerita.
Contoh, Namanya Rifki. Pria yang berpenampilan tidak menarik, terlihat culun dan tidak ada yang mau mendekatinya. 19 tahun hidupnya berjalan, ia tetap tegar dan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia menjadi pria yang kesepian.
2. Kemunculan konflik
Bedanya sama pengenalan konflik itu apa? Bedanya adalah di bagian ini, konflik-konflik kecil mulai terjadi kepada tokoh utama. Misalnya, pengenalan konflik nomor 1 tadi tentang Rifki yang kesepian.
Maka, di bagian ini, kita harus tahapan inilah mulai dimunculkan.
Contoh: Waktu istirahat tiba. Seperti biasa, Jason mengambil sudut paling sepi di ruangan itu.
3. Konflik memuncak
Kita biasa mengenal dengan istilah klimaks. Selain awal cerita, tahapan inilah yang kadang juga ditunggu-tunggu oleh pembaca. Di sini, penulis harus memperbesar gesekan konflik yang terjadi pada tokoh utama.
Usahakan dibuatlah seolah-olah tokoh utama benar-benar dalam keadaan terjepit dan tidak punya jalan keluar untuk menghadapi konflik tersebut.
4. Konflik menurun
Setelah kita buat tokoh utama seolah-olah tidak mempunyai jalan keluar menyelesaikan konflik, perlahan-lahan kita mulai kecilkan gesekan konfliknya.
Perlahan-lahan jalan menuju penyelesaian konflik mulai terlihat. Kita mulai menceritakan konflik A, B, C berangsur-angsur mulai menghilang.
5. Penyelesaian.
Di sinilah akhir dari semuanya. Di sini, kita benar-benar menceritakan penyelesaian konflik si tokoh utama. Dalam artian, tidak ada lagi konflik yang dihadapinya. Cerita si tokoh utama sudah selesai. Penulis memutuskan nantinya apa tokoh itu berhasil mencapai tujuannya atau tidak. [Cms]