AKAN datang tahun-tahun penuh kebohongan. Pendusta dipercaya, orang jujur didustakan. Amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati. (HR. Ibnu Majah)
Era kebohongan sepertinya bukan lagi perkiraan yang belum terjadi. Saat ini, dunia dibanjiri oleh tokoh-tokoh pembohong besar.
Sedemikian besarnya kebohongan itu, yang menjadi korban hampir seluruh penduduk dunia. Dan kebohongan itu akan ditutup dengan kebohongan berikutnya yang tidak kalah besar.
Pada awal tahun 70-an, Amerika menyerukan pemberlakuan uang kertas di seluruh dunia. Dengan keputusan ini, uang kertas menggantikan patokan nilai emas pada kemampuan keuangan sebuah negara.
Akibatnya, uang kertas sebuah negara tidak mewakili kualitas ekonomi negara tersebut. Dan sejak akhir tahun 90-an, satu per satu negara berguguran karena jebakan uang kertas.
Hal itu karena masing-masing negara saling memanipulasi ekonominya melalui permainan kebijakan uang kertas. Kini, jebakan manipulasi itu mulai dirasakan Eropa dan Amerika sendiri.
Pada tahun 60-an, Amerika mengklaim sudah mendaratkan astronotnya ke bulan. Sebuah rekaman video pun ditayangkan ke dunia.
Belakangan, video produksi jadul itu pun akhirnya tidak mampu mempertahankan manipulasinya bahwa rekaman itu bukan terjadi di bulan, tapi di sebuah studio.
Pada awal tahun 2000-an, gedung WTC Amerika dibom oleh teroris. Akibatnya, begitu banyak korban berjatuhan.
Tiba-tiba, Bush menyalahkan Afghanistan, Irak, dan negara-negara muslim lain sebagai dalang di balik aksi teror itu. Yang menarik, Bush menuduh Irak memiliki senjata pemusnah massal.
Amerika pun menyerang Irak dan menumbangkan rezim Saddam Husain. Jutaan nyawa melayang. Tapi, hingga saat ini, tidak ditemukan senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan Bush.
Pada tahun 2018, kepolisian Turki menangkap Adnan Oktar. Adnan adalah penulis kelas dunia yang 300-an karyanya diterjemah ke 73 bahasa, termasuk Indonesia.
Ia ditangkap kepolisian bidang kejahatan finansial. Selain itu, Adnan juga telah memanipulasi dunia dengan sosoknya yang jenius. Padahal, ia dan kelompoknya, menurut polisi Turki sebagai pelaku kejahatan yang kerap didampingi wanita-wanita tuna Susila.
Siapakah nama lain dari Adnan Oktar ini? Ia bernama Harun Yahya, sosok yang dikenal tanah air sebagai ulama kontemporer yang kerap mengungkap rahasia ilmu Islam.
Masih banyak kebohongan besar lain yang hingga kini pun masih terjadi. Bukan malah surut, tapi malah membesar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang tahun-tahun yang penuh kedustaan yang menimpa manusia. Pendusta dipercaya, orang jujur didustakan. Amanat diberikan kepada pengkhianat, orang jujur dikhianati. Dan Ruwaibidhah turut bicara.”
Rasulullah ditanya, “Apakah Ruwaibidhah itu?”
Rasulullah menjawab, “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan besar (orang banyak).” (HR. Ibnu Majah)
Itulah tanda-tanda akhir zaman. Dan saat ini kita sudah berada di dalamnya. Apa yang bisa dilakukan?
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Baadiruu bil a’maalis shalihah…” (bersegeralah untuk beramal shalih). Sebelum datang berbagai fitnah yang sangat gelap.
Sedemikian parahnya fitnah itu, ada seseorang yang paginya beriman, sorenya kafir. Sorenya beriman, dan paginya kafir. Mereka menjual agamanya dengan harga dunia yang sedikit. (HR. Muslim)
Sebelum berbagai fitnah semakin membahayakan iman dan Islam kita, bersegeralah melakukan amal soleh. Jangan ditunda, apalagi disepelekan.
Jadikan diri masing-masing selalu bersama orang-orang soleh. Dengan begitu, akan terjadi saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. [Mh]