BERADA dalam situasi genting saat datang bencana secara tiba-tiba, tidak ada yang bisa kita harapkan dari manusia untuk membantu keluar dari kondisi tersebut. Maka harapan satu-satunya adalah pertolongan Allah.
Hati akan cenderung mengandalkan bantuan Dzat yang bersemayam di Arsy. Maka doa yang tulus disertai kerendahan hati dan kefakiran diri kepada Allah pun mengalun lembut lewat bibir dan lisan.
Seperti yang tergambar dalam surah Yunus ayat 22 dan 23. Tatkala penumpang kapal tertimpa angin badai yang muncul dengan tiba-tiba. Tidak ada lagi harapan untuk selama dengan pertolongan manusia.
Dengan hati merendahkan diri, penuh harap dan jiwa yang pasrah sepenuhnya mereka berdoa kepada-Nya. Allah pun mengabulkan doa mereka. Allah menyingkirkan malapetaka dari mereka.
Demikian kedahsyatan doa dalam menghindarkan manusia dari bencana yang akan menimpa mereka.
Baca Jug: Doa Sesudah Azan Lengkap dengan Arti dan Riwayatnya
Doa Menolak Bencana yang Belum, Sedang, dan Telah Terjadi
Doa juga dapat menyingkap bencana yang sedang menimpa manusia, seperti tertulis dalam surah Yunus ayat 12, Allah berfirman:
(Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.)
Dan terakhir, doa bisa menghapus bencana masa lalu yang telah terjadi, sebagaimana dikisahkan tentang penyakit berat yang telah menimpa Nabi Ayub selama bertahun-tahun dalam surah Al-Anbiya’ ayat 83 dan 84:
(Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah)
Nabi Ayub senantiasa berdoa tanpa rasa bosan lelah, disertai keyakinan penuh dan tawakkal kepada-Nya.
Melalu doa tersebut, akhirnya segala musibah yang telah berjalan selama bertahun-tahun tersebut bisa sirna. Allah mengembalikan kesehatan Nabi Ayub, memulihkan anak, istri dan hartanya dalam jumlah yang berlipat ganda. [Ln]