Perbuatan orang kafir ada dua macam. Pertama kesewenang-wenangan, kajahatan, pengrusakan di bumi dan sebagainya. Alquran menyerupakan perbuatan ini dengan kegelapan yang bertumpuk.
“Atau seperti kegelapan dalam lautan yang dalam, dihempaskan oleh ombak yang bergelombang dalam tutupan awan tebal…..” (QS. An-Nur: 40)
Yang kedua, perbuatan yang mereka kira dapat bermanfaat bagi mereka di hadapan Allah. Seperti, bersedekah, memerdekan budak, bersilaturahmi, dan bertindak di jalan kebaikan. Perbuatan mereka ini diumpamakan seperti fatamorgana.
“Dan orang-orang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di padang pasir yang disangka air oleh orang yang haus, namun bila didatanginya, ia tidak menemukan apa-apa, melainkan menghadapi siksaan Allah…” (QS. An-Nur: 39)
Di ayat lain, Allah menyerupakannya dengan angin kencang yang dingin yang bertiup ke tanaman dan buah-buahan, dan merusaknya.
“Perumpamaan harta yang mereka infakkan dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang sangat dingin yang menimpa tanaman suatu kaum yang menganiaya diri, lalu angin itu merusak tanaman itu…” (QS. Ali Imran: 117)
Di ayat lain lagi, Allah menyerupakannya dengan debu yang ditiup angin kencang sehingga debu itu bertebaran ke mana-mana. Bagaimana mungkin pemiliknya dapat mengumpulkan debu yang telah berhamburan itu!
“Perumpamaan perbuatan orang-orang kafir kepada Tuhan mereka ibarat debu yang ditiup angin di musim topan. Mereka tidak mendapat apa-apa dari perbuatan mereka. Itulah kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim: 18)
Golongan yang mengira bahwa dirinya di jalan kebaikan ini pada hari kiamat akan diberi tahu bahwa perbuatannya itu rusak dan hilang. Di antara mereka ini adalah pra penganut agama Yahudi dan Nasrani setelah diutusnya Nabi Muhammad saw.
Sebagian mereka sungguh-sungguh dalam beribadah dan berbuat baik, dan mengira perbuatan itu bermanfaat bagi mereka di sisi Allah. Begitu pula orang yangmengaku beragama Islam, tetapi menyekutukan Allah dan menyembah selain Allah.
Mereka semua perbuatannya sia-sia, dan pada hari kiamat Allah tidak membuat penilaian bagi mereka. “Katakanlah, ‘Apakah kalian mau Kami beritahu tentang orang-orang paling rugi perbuatannya, yang sia-sia perbuatan dalam kehidupan dunia padahal mereka mengira bahwa mereka berbuat baik? Mereka itulah orang-orang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan dan mengingkari pertemuan denganNya. Maka sia-sialah perbuatan mereka dan Kami tidak berikan penilaian bagi mereka di hari kiamat.’” (QS. Al-Kahfi: 103)
Mush’ab bin Sa’ad bertanya kepada bapaknya, Sa’ad bin Abi Waqqash tentang orang-orang yang paling rugi perbuatannya. Bapaknya menjawab, “Mereka adalah Yahudi dan Nasrani. Orang Yahudi mendustakan Nabi Muhammad saw. Kaum Nasrani mendustakan surga dan mengatakan ahwa tidak ada makanan dan minuman di surga.” (Shahih Al-Bukhari) (mh/foto:magic4wall)
“