ChanelMuslim.com- Derita
Seekor kura-kura menatap sinis seekor kelinci yang begitu asyik menikmati rerumputan di hamparan padang rumput. Sesekali, sang kura-kura menarik nafas panjang.
Merasakan ada yang aneh dari kura-kura, kelinci pun menghampiri kura-kura.
“Kawan, apa gerangan yang membuatmu menatapku seperti itu?” ujar kelinci berhati-hati.
Baca Juga: Es Krim Tempe untuk Penderita Intoleransi Laktosa
Derita
Kura-kura menarik nafas lagi. “Kelinci, aku iri padamu. Tuhan memberimu begitu banyak kelebihan daripada aku,” jelas kura-kura.
“Coba perhatikan,” ujar kura-kura lagi. “Kalian memiliki kaki yang begitu lincah, sehingga bisa melompat tinggi dan berlari kencang. Sementara aku…,” keluh kura-kura yang terus disimak kelinci.
“Memang kamu kenapa, kura-kura?” tanya kelinci ingin tahu lebih jauh.
“Coba perhatikan di punggungku ini. Ada beban yang terus mengikutiku kemana pun aku pergi. Berat sekali. Inilah yang membuatku tak bisa berjalan cepat sepertimu,” ungkap kura-kura meluapkan kegundahannya.
“Kura-kura, kamu hanya belum paham, aku pun punya penderitaan lain,” ujar kelinci yang membuat dahi kura-kura berkernyit, bingung.
Tiba-tiba, sebuah bayangan melintas cepat dari atas langit dengan lengkingan suara yang begitu menakutkan. Kura-kura pun segera masuk ke tempurungnya. Sementara kelinci….
Ya, seekor elang besar dengan secepat kilat menyambar kelinci yang sedang menyimak kegundahan kura-kura. Sementara kura-kura bisa berlindung di balik tempurungnya yang begitu keras dan kuat.
“Aih, ternyata tempurungku yang kuanggap beban selama ini merupakan pelindung yang ampuh untukku,” bisiknya sambil melangkah menjauhi padang rumput itu.
**
Buruk sangka dengan Sang Pencipta kerap membutakan mata hati kita untuk menatap kemurahan dan kasih sayangNya. Memandang beban hidup dengan cara yang salah bisa menihilkan segala hikmah di balik beban-beban itu.
Bukan kenikmatan dan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur. Tapi, rasa syukurlah yang membuat hidup kita menjadi nikmat dan bahagia. (muhammad nuh/foto: tactical investor)