ISRA Mi’raj memberikan sejumlah pesan untuk umat Islam. Ada pesan mu’jizat istimewa, perintah shalat, dan pesan khusus untuk menjaga Palestina.
Hikmah Isra Mi’raj
Bulan Rajab bukan sekadar penanda dekatnya bulan Ramadan. Tapi juga mengingatkan umat Islam tentang peristiwa Isra Mi’raj Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Mi’raj. Antara lain pelajaran tentang mu’jizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi shallallau ‘alaihi wasallam. Allah memperjalankan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sebuah keistimewaan.
Hal ini untuk memperlihatkan kekuasaan Allah bagi Rasulullah dan umat Islam. Bahwa kekuasaan Allah melampaui apa yang dilingkupi kemampuan manusia. Tentang apa yang ada di atas manusia, dan apa yang ada di langit sana.
Linuriyahu min ayatina, untuk Allah perlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Jika Allah berkehendak, segalanya akan terlaksana.
Begitu pun dengan hikmah perintah shalat. Sebuah perintah yang diterima Rasulullah secara langsung dari Allah tanpa melalui Malaikat Jibril.
Hal ini karena shalat akan menjadi mi’rajnya hamba-hamba Allah secara langsung, berkomunikasi dengan Allah, mengungkapkan segala doa dan keinginan.
Pesan untuk Kesucian Palestina
Ada pesan lain dari Isra Mi’raj. Yaitu, pesan untuk selalu mensucikan tanah Palestina dan Syam umumnya. Syam meliputi Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Hikmah ini disampaikan oleh Syaikh Muhammad Said Ramadan Al-Buthi rahimahullah dalam sebuah ceramahnya. Ulama Suriah ini menyampaikan ada pesan khusus tentang Palestina di peristiwa Isra Mi’raj.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami para Nabi di Masjid Al-Aqsha, yang Allah pesankan sebagai negeri yang telah Allah berkahi.
Yaitu, lindungi tanah Palestina dan sucikan dari cengkeraman musuh-musuh Islam yang sejak lama mengincar tanah yang penuh berkah ini.
Hal itulah yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khaththab yang membebaskan Palestina dari cengkeraman Nasrani dan yahudi. Begitu pun yang dilakukan oleh para mujahid jauh setelahnya. Di antara mereka ada Shalahuddin Al-Ayyubi.
“Apa bedanya kekuatan umat Islam di masa itu dengan masa saat ini? Tentu tak jauh berbeda. Pertanyaannya, kenapa umat Islam tidak bersatu untuk melindungi tanah Palestina yang penuh berkah ini,” ungkap Syaikh Al-Buthi.
Jika para pemimpin Islam di berbagai negeri bersatu, tentu musuh-musuh Islam tak akan berani menginjakkan kakinya di tanah Masjid Al-Aqsha ini. [Mh]