CARA mengatasi masalah setelah menyakiti perasaan orang lain. Dalam sebuah tanya jawab, ada seseorang yang bertanya mengenai hal ini dan bertanya bagaimana cara mengatasinya.
Pertanyaan:
Saya mempunyai beberapa pertanyaan yang saya harap dapat Anda jawab.
Jika Anda menyakiti orang lain dan Anda tidak mengenalnya, bisakah Anda mendoakannya saja?
Selain itu, jika Anda melakukan sesuatu kepada seseorang dan orang tersebut tidak mengetahuinya, apakah Anda perlu memberitahukan perbuatan Anda tersebut dan meminta maaf atau sekadar berdoa?
Jawaban:
Jika kita telah menyakiti orang lain, cara umum untuk menyikapinya adalah dengan meminta maaf dari orang tersebut dan meminta tobat dari Yang Maha Kuasa atas apa yang terjadi.
Sedangkan jika kita berbuat salah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, maka kita hanya akan meminta tobat dari-Nya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cara paling umum yang dilakukan seseorang untuk berbuat salah terhadap orang lain adalah dengan memfitnah.
Pada umumnya jika seseorang mengungkap dosa seseorang yang tidak ingin dibagikan maka dianggap ghibah, namun jika tidak benar maka dianggap fitnah terhadap orang tersebut.
Baca juga: Dahsyatnya Kekuatan Niat
Cara Mengatasi Setelah Menyakiti Perasaan Orang Lain
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari).
Berasumsi buruk pada orang lain juga tidak diperbolehkan, meski kita memang merasa kemungkinan besar kita benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:
“Wahai orang-orang yang beriman! Hindarilah banyak kecurigaan, karena memang beberapa kecurigaan itu berdosa. Dan janganlah kamu memata-matai atau menggunjing satu sama lain. Adakah di antara kalian yang ingin memakan daging saudaranya yang telah meninggal? Anda akan meremehkan hal itu! Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (Quran 49:12).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Pendamaian bagi orang yang melakukan ghibah adalah meminta maaf kepada orang yang dighibahnya.”
Ini adalah jalan terbaik untuk diikuti jika memungkinkan.
Hanya karena seseorang melakukan sesuatu yang berdosa, hal itu tidak pernah menghilangkan kesempatan bagi orang itu untuk berbuat baik dan memiliki karakter yang baik.
Itulah indahnya tobat, merupakan pembersih jiwa yang mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sumber: About Islam
[Sdz]