SEBAGAI seorang Muslim, kita harus bertanggungjawab pada ingatan. Sirat Rizhqi menuliskan tentang insight yang ia dapatkan dari sosok almarhum B.J. Habibie.
“Pelajaran apa yang paling diingat dari sosok ayah (BJ Habibie)?”
“Yang paling diingat dari Ayah adalah pelajaran untuk BERTANGGUNG JAWAB”. “Bertanggung jawab pada ingatan, apabila mengingat sesuatu harus mengingatnya dengan sangat baik”
Baca Juga: Peringatan untuk yang Tidak Mengamalkan Ilmu
Bertanggungjawab pada Ingatan
Pak Ical lalu menambahkan bahwa cara BJ Habibie melatih ingatan Ilham Habibie adalah sedari usia dini. Waktu itu menggunakan flash card. Pertama ditunjukkan flash car dengan gambar hewan beserta namanya.
Lalu, flash card bergambar hewan diacak dengan posisi tertelungkup. lalu Ilham Habibie diminta menebak gambar tertentu.
MaasyaAllah, bertanggung jawab kepada ingatan. Bukankah menghafal adalah tradisi orang berilmu?
Bukankan hanya ahli hadist yang memiliki ingatan sempurna yang bisa diambil perkataannya?
Bukankah Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk bertanggung jawab dengan ingatannya, keteladanan beliau menghafal Alquran dengan excellent bahkan Jibril langsung yang memberi validasi atas hafalan beliau..
Bukankah sahabat yang memiliki ingatan yang di atas rata-rata memiliki kedudukan tinggi sehingga diangkat menjadi tim penulis wahyu?
Bertanggung jawablah pada ingatanmu anakku.
Sahabat Muslim, semoga kita semua bisa lebih bertanggungjawab terhadap sesuatu yang kita hafal. Bersemangatlah murojaah agar kita tidak mudah lupa.
[ind/Cms]