Chanelmuslim.com – Apa yang kita lakukan ketika melihat bulan? Mengucap syukur dan pujian kepada Allah Swt. Pastinya. Tapi tahukah bahwa kebiasaan Rasulullah adalah berdoa jika melihat bulan.
Imam An-Nawawi Rahimahullah menyebutkan sebuah hadits dalam kitabnya, Riyadh Ash-Shalihin, dalam bab “Apa yang di Baca Ketika Melihat Bulan.” Hadits tersebut diriwayatkan At-Tirmidzi dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu Anhu.
“Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, apabila melihat bulan, beliau membaca ‘Allaahumma ahlilhu ‘alainaa bil yumni wa iimaani was salaamati wal islaam, rabbi wa rabbukallaah, hilaalu rusydin wa khair’.” (HR. At-Tirmidzi)
Baca Juga: Jepang Berambisi Menempatkan Orang di Bulan
Berdoa Jika Melihat Bulan
Dalam hadits di atas, dipergunakan kata “hilal,” artiny yaitu bulan sabit. Dan, bulan di sini maksudnya adalah bulan yang muncul di awal bulan Qamariyah. Atau malam tanggal satu setiap bulan kelender Hijriyah. Sebagaimana kita ketahui, bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, dan bumi mengelilingi matahari, sekaligus berputar pada porosnya. Dengan demikian, ada malam-malam dimana ia tidak tampak dan tidak muncul lagi permulaan bulan.
Nah, pada saat seperti inilah, di awal bulan atau malam pertama di suatu bulan, ketika bulan muncul menampakkan dirinya, dan kebetulan kita melihatnya, hendaknya kita membaca doa sebagaimana yang biasa dibaca Nabi manakala beliau melihat bulan di awal bulan. Dan sebagaimana beliau senantiasa membaca doa jika hendak melakukan sesuatu, maka dalam hal ini pun beliau membaca doa di saat memulai hari pertama di bulan tersebut. Dengan catatan, apabila beliau menyaksikan bulannya.
Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma meriwayatkan doa lain yang juga biasa dibaca Nabi dalam hal ini,yaitu,
“Allah Mahabesar, Ya Allah, Jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan berkah dan keimanan , keselamatan dan Islam, serta bimbingan untuk melakukan amal yang disukai dan diridhai Tuhan kami. Tuhan Kami dan Tuhanmu Adalah Allah.” (HR. Ad-Darimi, Ibnu Hibban, dan Ath-Thabarani)
(Sumber:165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)