ChanelMuslim.com – Pernah enggak teman-teman semua penasaran, mengapa pesawat tidak jatuh atau terbakar saat ia tersambar petir di udara? Mengapa pesawat bisa terbang dan melayang di udara padahal body-nya besar dan berat?
Pesawat dapat mengangkasa karena memiliki gaya dorong untuk mendorong pesawat melaju ke depan, gaya hambat yang arahnya berlawanan dengan gaya dorong, gaya angkat yang membuatnya terangkat ke atas, dan gaya gravitasi bumi yang arahnya selalu ke bawah.
Mengapa pesawat tidak jatuh ketika tersambar petir? Karena seluruh bagian luar pesawat tersebut bertindak sebagai perisai atau sangkar untuk menampung muatan-muatan listrik tanpa masuk ke bagian dalamnya dan kemudian dilepaskan kembali ke udara. Ia tetap dapat terbang dengan baik meskipun petir menghantam badannya.
Baca Juga: Diskon Tiket Pesawat Hingga 500.000 dari Traveloka, Ini Syarat dan Caranya
Belajar dari Pesawat
Bagaimana dengan manusia? Terkadang ia ditimpa suatu ujian yang sangat hebat, seperti petir bagi dirinya; yang terkadang membuatnya merasa berada di ambang batas suatu kesabaran. Indah sekali islam mengajarkan kita. Jika terkena musibah, ucapkanlah innalillahi wa inna ilahi roji’un.
Sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah. Ini adalah syarat utama keberterimaan kita terhadap suatu masalah. Dengannya kita merasa yakin bahwa sesuatu terjadi adalah atas kehendak Allah.
Meskipun kita mencoba menghindar, tidak akan luput dari sesuatu jika Allah berkehendak. Keimanan kita terhadap Allah inilah yang menjadi perisai yang akan menghalau muatan-muatan gundah gulana, kesedihan, dan putus asa dari tubuh kita.
Rasa sedih adalah sesuatu yang wajar, namun bagaimana kita menghadapinya; ini yang membuat kelas manusia menjadi berbeda. Karenanya Allah mengajarkan kita untuk berikhtiar, bagaimana kita menerima dan menghadapi semua ujian tersebut.
1. Meminta pertolongan Allah
“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkanmu dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) maka siapakah yang dapat menolongmu selain Allah?…” (QS. Al-Imran: 160)
Maka, sungguh pertolongan Allah itu dekat, jadi jangan merasa bosan meminta padaNya.
2. Tawakal bukan berarti pasrah
Selain memerintahkan kita untuk beriman pada qadha dan gadar, Allah swt juga memerintahkan kita untuk beramal.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RosulNya serta orang-orang mukmin akan melihat perkerjaanmu”. Karena makna iman dan tawakkal yang sesungguhnya adalah melakukan usaha seraya berharap kepada Allah.
“Beramallah. Masing-masing orang akan dimudahkan untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan takdirnya.” (HR. Muslim)
3. Bersabar
Sabar adalah jawaban kunci untuk lulus dari ujian di dunia. Sabar dapat diungkapkan dalam berbagai tempat dan situasi. Semua itu terjadi pada manusia, dan pada akhirnya bermuara pada satu tujuan, yaitu kesuksesan dan kemenangan, ketika kita bersabar dan melewati semua ujian itu.
4. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5-6).
Karena itulah, Allah tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang mampu dilakukan hamba-Nya.
Seperti halnya pesawat, perisai-perisai tadi haruslah cukup kuat untuk melindungi diri kita. Kita perlu energi, perlu pendorong, perlu motivasi yang selalu lebih besar dari hambatan yang ada pada diri kita agar kita tetap terus berfikir positif dan optimis, mengambil ibrah dari seluruh peristiwa agar senantiasa bersyukur dan bergerak maju.
Namun pada akhirnya, pada pesawat akan selalu ada gaya gravitasi bumi yang selalu membuatnya tunduk dan akan terus terikat jatuh menuju pusat bumi.
Begitupun pada diri kita, selalu ada rasa takut dan harap, serta keimanan kita yang akan selalu membuat kita senantiasa menuju suatu pusat, yaitu bergerak dan melangkah menuju keridhaan Allah.
Allahu’alam bish shawab.[ind]
Ditulis oleh: Nurul Alfiati