ANGIN. Angin adalah keberkahan dari Allah. Namun angin juga bisa menjadi azab bagi orang-orang yang ingkar. Seperti yang terjadi pada kaum Ad. Kaumnya Nabi Hud.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti menulis, sudah dua hari ini sejumlah wilayah di Pulau Jawa diterpa angin kencang akibat adanya aktivias siklon tropis di selatan Jawa.
Hujan angin ini berimbas di sejumlah kota seperti Jakarta, Bogor, yang berakibat rubuhnya pohon, bilbor, hingga tiang listrik.
Wilayah Indonesia secara umum tidak ada yang berangin ekstrem. Sebagaimana Wellington, ibu kota Selandia Baru, yang tercatat sebagai kota yang paling berangin di dunia.
Rekor kecepatan angin yang pernah melewati kota Wellington terjadi pada tahun 1962, yakni mencapai 264 kilometer per jam.
Angin umumnya berhembus dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah.
Semakin dekat ke permukaan laut, semakin besar tekanan anginnya, karena ada lapisan udara yang lebih tebal di wilayah ini.
Di luar angkasa, Uranus adalah planet terdingin di Tata Surya, yang suhunya mencapai -224ºC dengan kecepatan angin 900 km/jam!
Mata manusia tidak bisa melihat angin. Mengapa?
“Karena molekul udaranya sangat kecil dan tidak memantulkan cahaya,” jelas Atílio Vanin, dari Universitas São Paulo.
Namun telinga manusia bisa mendengar suara desau angin, yang serupa dengan gemerisik dedaunan.
Baca Juga: Apa yang Lebih Hebat daripada Angin?
Angin adalah Keberkahan dan Juga Bisa Menjadi Azab
View this post on Instagram
Dalam bahasa Inggris, istilah untuk menyebut suara gesekan angin dan dedaun adalah psithurism. Berasal dari kata psithuros yang dalam bahasa Yunani artinya berbisik.
Kita bisa mendengar suara angin paling jelas saat berada di sekitar pohon pinus.
Para ilmuwan menyebutkan, karena struktur pohon ini yang membuat angin tidak terhalang saat melewatinya, dan memunculkan suara yang alami.
Angin adalah keberkahan dari Allah. Melalui angin terjadi proses penyerbukan yang membuat tanaman berbunga.
Namun angin juga bisa menjadi azab bagi orang-orang yang ingkar. Seperti yang terjadi pada kaum Ad. Kaumnya Nabi Hud.
Mereka tak mau beriman pada Allah, hingga akhirnya Allah turunkan azab angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa.
“Jika mereka berpaling maka katakanlah. ‘Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud.’” [QS Fusilat: 13].[ind]